Buntut Runtuhnya Perbankan Global, Negara ASEAN Gelar Rapat AFMGM 2023
Pertemuan diselenggarakan pada 28-31 Maret 2023 tersebut dihadiri oleh negara-negara di ASEAN dan beberapa organisasi internasional
IDXChannel - Kekhawatiran akan ketahanan sektor keuangan akibat runtuhnya sejumlah bank-bank besar dunia mendorong negara-negara di kawasan ASEAN melakukan diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana cara menjaga ketahanan industri sektor keuangan.
Mengutip dari Instagram bigalpha.id, Kamis (30/03/2023), kekhawatiran akan dampak pada ekonomi global, dimulai dari keruntuhan Silicon Valley Bank yang kemudian merambat ke bank di Eropa, yaitu Credit Suisse (Swiss) dan Deutsche Bank (Jerman) sehingga hal tersebut menjadi salah satu poin yang dibahas pada pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (AFMGM).
Pertemuan diselenggarakan pada 28-31 Maret 2023 tersebut dihadiri oleh negara-negara di ASEAN dan beberapa organisasi internasional, seperti International Monetary Fund (IMF) untuk membahas permasalahan terkini mengenai perkembangan ekonomi global.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengatakan ada potensi dampak spillover atau limpahan dari permasalahan yang dialami di negara maju ke negara berkembang, termasuk ASEAN.
Dampak spillover yang dimaksud mungkin terjadi pada makro ekonomi negara di ASEAN, yaitu melambatnya lalu lintas modal dan nilai tukar yang melemah.
Selain itu, dampak paling besar mungkin akan dirasakan oleh sektor startup atau e-commerce, khususnya yang berhubungan dengan bank-bank yang runtuh karena Silicon Valley Bank sendiri menjadi salah satu bank khusus untuk pembiayaan startup.
"Yang memang menjadi sulit adalah bagaimana second impact kalau itu masuk ke jalur startup atau e-commerce, platform, yang punya leverage secara tidak langsung ke bank-bank tadi atau bank di manapun," ujar Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, melalui Instagram bigalpha.id, Kamis (30/03/2023).
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)