CAR 48,4 Persen, BTPN Syariah Optimistis Hadapi Tantangan Ekonomi
Total aset tumbuh 16% menjadi Rp20,1 Triliun, dan mencatatkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp856 Miliar.
IDXChannel - PT Bank BTPN Syariah optimistis dapat menghadapi berbagai tantangan ekonomi baik global maupun domestik pada tahun ini dan tahun depan. Kesiapan ini seiring pencadangan perseroan yang cukup besar.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan pihaknya memiliki pencadangan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan para kompetitornya.
"Pencadangan kami lumayan tinggi dibandingkan market. Kami yakin dengan pencadangan yang cukup, otomatis kita bisa menghadapi tantangan pada 2022 dan dan 2023," kata Fachmy dalam Public Expose LIVE 2022 di Jakarta (13/9/2022).
Dia menerangkan Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 48,4%. Total aset tumbuh 16% menjadi Rp20,1 Triliun, dan mencatatkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp856 Miliar.
Dia menambahkan pihaknya memahami kondisi ekonomi pasca pandemi membutuhkan waktu untuk stabil. Sehingga perusahaan tidak menargetkan pertumbuhan yang tinggi.
"Tantangan di depan masih sangat berat. Kita berhati-hati secara kualitas pembiayaan yang kita berikan," ujar Fachmy.
Tepat sewindu perjalanan menjadi Bank Umum Syariah, perseroan terus melakukan berbagai inisiatif transformasi.
Salah satu strategi perseroan untuk melayani nasabah pembiayaan yang semakin beragam. Hal ini dilakukan dengan berkolaborasi untuk mendapatkan akses persediaan dan memperluas akses pasar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk BTPN Syariah Venture Capital (VC).
Melalui anak usaha ini, Bank akan lebih mudah berkolaborasi dengan mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya.
Sebagai implementasinya, pendanaan perdana jatuh kepada start up platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan, Warung Tepat.
Para nasabah BTPN Syariah yang telah melek teknologi lebih dulu dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat.
"Ini adalah bagian dari langkah-langkah transformasi Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked," kata dia.
BTPN Syariah sampai dengan semester satu tahun 2022 telah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga Rp11,8 Triliun, menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,1 Triliun, dengan menjaga Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF nett) sebesar 0,2%. (NIA)