BANKING

Cerita Bos BSI Atasi Serangan Siber yang Ganggu Layanan hingga Amankan Dana Nasabah

Heri Purnomo 11/05/2023 18:29 WIB

BSI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Meskipun perseroan harus mengatasi serangan siber yang sempat mengganggu layanan perbankan perseroan.

Cerita Bos BSI Atasi Serangan Siber yang Ganggu Layanan hingga Amankan Dana Nasabah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Meskipun perseroan harus mengatasi serangan siber yang sempat menganggu layanan perbankan BSI beberapa hari terakhir.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi pun menjelaskan detail upaya perseroan mengatasi gangguan layanan perbankan. Dia menyebut pada Minggu (7/5/2023), BSI melakukan mitigasi risiko di sistem IT milik perseroan dengan melakukan maintenance atau pemeliharaan.

Keesokan harinya, yakni pada Senin (8/5/2023), nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI menyusul proses maintenance sistem yang dilakukan. Dan pada hari tersebut, lanjutnya, BSI secara intens melakukan normalisasi layanan secara bertahap. 

Hasilnya pada Selasa, (9/5/2023), nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Malam harinya, secara bertahap layanan BSI Mobile sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Kemudian tanggal 11 Mei, BSI Mobile sudah dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap. 

"Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan dengan baik. Tentunya prioritas utama kami adalah untuk menyanyikan dana dan data nasabah tetap aman di BSI," ujar dalam konfrensi pers di Jakarta, Kamis (11/5/2023). 

Adapun terakit gangguan yang terjadi pada layanan BSI Syariah beberapa waktu lalu lantaran adanya serangan Cyber pada sistem keamanan layanan BSI Syariah. 

Oleh karenanya, Hery mengatakan pihaknya memutuskan untuk melakukan switch off pada beberapa channel layanan. Hal itu dilakukan guna menjamin sistem keamanan Bank BSI Syariah aman. 

"Kami menemukan adanya indikasi dugaan serangan cyber, sehingga kami perlu melakukan evaluasi dan juga melakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem keamanan kami aman," kata Hery. 

Hery mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai cara pihak baik regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, stakeholder lain termasuk juga lembaga pemerintah untuk dapat memastikan adanya dugaan serangan cyber. 

"Terkait dugaan serangan cyber pada dasarnya perlu pembuktian yang lebih lanjut melalui audit dan digital forensik," katanya. 

Hery menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah. 

Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI,” ujarnya.

(FRI)

SHARE