Citi Kucurkan Dana Hibah Rp384 Miliar untuk Ketahanan Pangan Global
Citi Foundation mengucurkan dana hingga USD25 juta, atau setara dengan Rp384 miliar untuk ketahanan pangan global.
IDXChannel - Citi Foundation mengucurkan dana hingga USD25 juta, atau setara dengan Rp384 miliar untuk ketahanan pangan global. Dana tersebut diberikan kepada 50 organisasi, di mana dua di antara penerima dana hibah berasal dari Indonesia.
Adapun, tujuan pemberian dana hibah ini yaitu untuk melakukan uji coba atau memperluas solusi untuk tingkatkan ketahanan pangan secara global.
Dana hibah diberikan oleh Citi Foundation melalui program Global Innovation Challenge, yang merupakan sebuah model baru untuk mengidentifikasi dan memberikan dukungan filantropis kepada organisasi masyarakat yang mengembangkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat berpenghasilan rendah.
Para penerima hibah perdana Global Innovation Challenge, masing-masing akan menerima USD500.000 atau setara dengan Rp7,6 miliar, untuk mendukung program yang berfokus pada empat area, yakni akses pangan, ketersediaan pangan, daya beli, dan ketahanan masyarakat.
President Citi Foundation and Head of Citi Community Investing & Development, Brandee McHale mengatakan bahwa modal filantropi berperan penting dalam menemukan solusi sosial. Mulai dari memberikan bantuan langsung masyarakat yang mengalami krisis hingga melakukan intervensi jangka panjang.
“Seluruh penerima hibah perdana Global Innovation Challenge memberikan solusi yang mengubah hidup guna meningkatkan kesehatan masyarakat berpenghasilan rendah,” kata McHale dalam siaran pers, dikutip Kamis (28/9/2023).
Dana hibah diberikan untuk masa dua tahun dan selama periode ini, penerima hibah akan memiliki akses ke bantuan teknis dan komunitas pembelajaran yang difasilitasi oleh IDEO.org, sebuah studio desain nirlaba. Melalui layanan menyeluruh ini, penerima hibah akan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi, berbagi pembelajaran, dan bertukar pengalaman.
Sementara itu, CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi menyampaikan, krisis pangan merupakan tantangan global yang sangat serius. Data dari Citi Global Perspective & Solutions menyebutkan perkiraan dampak malnutrisi terhadap perekonomian global bisa mencapai USD3,5 triliun per tahun atau hampir USD500 untuk setiap orang di dunia karena tingginya harga pangan dan faktor makro ekonomi lainnya.
“Citi dan Citi Foundation membantu menjawab tantangan ini dengan memanfaatkan bisnis kami, sumber daya manusia, dan filantropi kami untuk mendukung solusi inovatif berskala global dengan memobilisasi aliran modal dan membiayai sistem pangan global,” kata Batara.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Sehingga memastikan pasokan pangan yang cukup bagi seluruh penduduknya adalah suatu tantangan yang serius. Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), pada tahun 2022, terdapat sekitar 16,2 juta orang di Indonesia yang masih mengalami kelaparan atau ketidakpastian pangan.
Pada Februari 2023, Citi Foundation pertama kalinya mengeluarkan RFP (Request for Proposal). Lebih dari 1.000 proposal diterima dari berbagai organisasi yang beroperasi di lebih dari 80 negara.
Inisiatif Global Innovation Challenge Citi Foundation terkait ketahanan pangan melengkapi rekam jejak Citi yang kuat di bidangnya mulai dari bekerja dengan klien untuk mengembangkan solusi pembayaran digital hingga memberikan pembiayaan untuk organisasi yang membantu petani kecil dalam meningkatkan produktivitas dan lainnya. (TYO)