Credit Suisse hingga Citigroup, Raksasa Perbankan Global Rajin PHK di 2023
Sebanyak 20 bank terbesar di dunia memangkas setidaknya 61.905 pekerja sepanjang 2023, menurut laporan Financial Times (FT) pada Rabu (27/12/2023).
IDXChannel - Sebanyak 20 bank terbesar di dunia memangkas setidaknya 61.905 pekerja sepanjang 2023, menurut laporan Financial Times (FT) pada Rabu (27/12/2023).
Angka ini menjadi yang terbesar pasca krisis keuangan global pada tahun 2007-2008 di mana pada kurun waktu tersebut sebanyak 140.000 lapangan kerja di sektor perbankan.
Bank-bank investasi mengalami penurunan pendapatan berupa fee (biaya, komisi) selama dua tahun berturut-turut seiring berkurangnya pembuatan kesepakatan (dealmaking, seperti merger & akuisisi) dan pencatatan saham publik (IPO).
Kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan di Wall Street berusaha melindungi margin keuntungan dengan cara mengurangi biaya operasional, salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS telah mengurangi setidaknya 13.000 karyawan di bank gabungan tersebut. Sehingga gabungan bank ini menjadi yang terbesar melakukan PHK. (Lihat grafik di bawah ini.)
FT sendiri tidak memasukkan bank-bank kecil atau pengurangan staf dalam jumlah kecil sehingga total hilangnya pekerjaan secara keseluruhan di sektor ini diperkirakan lebih tinggi.
Banyaknya PHK yang terjadi pada bank-bank pada tahun-tahun sebelumnya, seperti pada 2015 dan 2019, motori oleh bank-bank pemberi pinjaman Eropa yang tengah berjuang untuk mengatasi kondisi suku bunga rendah.
Namun, PHK kali ini lebih dipengaruhi oleh bisnis perbankan investasi yang berjuang untuk mengatasi kenaikan suku bunga di AS dan Eropa yang begitu cepat. Dalam banyak kasus, bank pemberi pinjaman membatalkan perekrutan pasca pandemi.
Dari Credit Suisse hingga Citigroup
PHK terbesar dilakukan oleh UBS Swiss dan sejalan dengan analisis pengamat pasar mulai memperkirakan bahwa merger perbankan paling signifikan sejak krisis keuangan ini akan mengakibatkan puluhan ribu PHK.
Credit Suisse telah merencanakan untuk memangkas 9.000 pekerjaan. Namun UBS diperkirakan akan memangkas lebih banyak dan lebih cepat.
Pada November, UBS mengungkapkan bahwa mereka telah memangkas 13.000 pekerjaan dari grup gabungan tersebut, sehingga total karyawannya berjumlah 116.000 orang.
Namun kepala eksekutif Sergio Ermotti telah mengisyaratkan bahwa 2024 akan menjadi “tahun penting” bagi pengambilalihan tersebut dan para analis memperkirakan akan ada ribuan lapangan kerja lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara, bank berbasis AS, Wells Fargo, mencatatkan PHK terbesar kedua di 2023. Wells Fargo mengungkapkan pada bulan ini, perusahaan melakukan PHK karyawan secara global sebesar 12.000 menjadi 230.000. Bank tersebut mengatakan telah menghabiskan USD186 juta untuk biaya pesangon pada kuartal ketiga saja, dengan 7.000 pekerjaan resmi di PHK.
Tak hanya itu, bank raksasa berbasis New York, Citigroup memangkas 5.000 pekerja, Morgan Stanley mengurangi 4.800, Bank of America 4.000, Goldman Sachs 3.200 dan JPMorgan Chase 1.000.
Secara kolektif, bank-bank besar di Wall Street memangkas setidaknya 30.000 staf pada 2023.
“Pendapatannya tidak ada, jadi ini sebagian merupakan respons terhadap ekspansi yang berlebihan. Namun ada juga penjelasan yang lebih sederhana: pemotongan biaya politik,”kata Thacker
Pada Januari 2022, CEO Deutsche Bank, Christian Sewing mengatakan dia “sangat prihatin” bahwa persaingan untuk merekrut staf telah meningkatkan biaya remunerasi di Wall Street, di mana gaji meningkat hampir 15 persen selama 12 bulan sebelumnya.
Namun kurang dari dua tahun kemudian, kurangnya kesepakatan bisnis telah memaksa pemberi pinjaman untuk merampingkan bank investasi mereka.
Data dari Coalition Greenwich, kelompok pembanding jasa keuangan, menunjukkan bank-bank investasi besar mengurangi staf mereka sebesar 4 persen pada paruh pertama tahun ini saja. Bank-bank ini juga diperkirakan melakukan pengurangan yang lebih banyak terjadi pada paruh kedua tahun ini.
Meski demikian, beberapa bank besar tidak melakukan pengurangan staf pada tahun ini. Di antaranya seperti HSBC dan Commerzbank, yang keduanya telah melakukan pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Pemberi pinjaman terbesar kedua di Italia, UniCredit, yang juga telah mengurangi jumlah karyawannya selama dua tahun terakhir sebagai bagian dari upaya efisiensi, tidak mengumumkan putaran redundansi besar-besaran pada 2023.
Jumlah karyawan tetapnya turun sekitar 10 persen – atau 7.700 – dalam dua tahun hingga Maret 2023.
Memasuki 2024, menurut FT, kondisi perbankan investasi masih diramalkan akan sulit. Terlebih jika adanya penurunan aktivitas perbankan investasi, maka prospek lapangan kerja perbankan global kemungkinan besar tidak akan membaik pada tahun mendatang. (ADF)