Dihadiri 700 Investor Asing, Mandiri Investment Forum 2025 Catatkan Dana Kelolaan USD18,65 Triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meraup total dana kelolaan para investor mencapai USD18,65 triliun dalam gelaran Mandiri Investment Forum (MIF) 2025.
IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meraup total dana kelolaan para investor mencapai USD18,65 triliun dalam gelaran Mandiri Investment Forum (MIF) 2025. Realisasi ini jauh lebih tinggi dari dana kelolaan investor pada MIF 2024 sebesar USD14 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, MIF 2025 telah berhasil menarik perhatian lebih dari 23 ribu peserta. Rinciannya, peserta asing yang berpartisipasi lebih dari 700 peserta, terdiri dari investor asing, perwakilan dari kedutaan besar asing, dan pimpinan atau anggota kamar dagang dari berbagai negara.
“Secara lebih detail, investor asing berpartisipasi dalam Mandiri Investment Forum tahun ini memiliki total aset under management (AUM) sebesar USD18,65 triliun. Total AUM ini meningkat sebesar 33 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar USD14 triliun,” ujar Darmawan dalam Press Conference MIF 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Darmawan menegaskan pentingnya peran sektor perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung investasi di sektor-sektor strategis, seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman di seluruh wilayah potensial Indonesia," ujarnya.
"Kami juga mengembangkan inovasi digital untuk meningkatkan akses layanan perbankan yang lebih luas melalui platform seperti Livin’ dan Kopra by Mandiri," kata Darmawan.
MIF 2025 menjadi lebih strategis di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global, seperti perlambatan pertumbuhan di negara maju, ketegangan geopolitik, serta perubahan kebijakan moneter di berbagai negara.
Oleh karena itu, diskusi dalam forum ini akan menitikberatkan pada berbagai aspek ekonomi makro, termasuk stabilitas moneter, investasi sektor riil, dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria menjelaskan, Bank Mandiri mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi melalui berbagai program strategis.
Salah satu terobosan terbaru dalam MIF 2025 adalah Business Matching "Energizing Private Sectors", yang mempertemukan investor dengan korporasi besar Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral.
Melalui sesi Business Matching ini, perseroan menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama yang selaras dengan prioritas pemerintah, yaitu mineral mining dan downstreaming, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur dari 44 perusahaan dalam negeri dan luar negeri.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya akselerasi investasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Eka.
Bank Mandiri berkomitmen dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Hal ini telah direalisasikan antara lain melalui kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri.
Saat ini, terdapat lima kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Singapura, Hong Kong, Shanghai (China), Cayman Island, Dili (Timor Leste), serta dua kantor perusahaan anak di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).
Keberadaan KLN Bank Mandiri telah berhasil melayani lebih dari 100 ribu nasabah korporasi dan ritel dengan beragam layanan keuangan untuk mendukung bisnis nasabah.
Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia.
“Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan institusi keuangan, dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara. Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis,” kata Eka.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan, penyelenggaraan MIF 2025 bertepatan dengan awal masa pemerintahan baru Presiden Prabowo dengan program-program nasional yang strategis, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), dan pengadaan 3 juta rumah murah, yang baru berjalan.
“Melihat antusiasme para investor baik dalam maupun luar negeri dalam mengikuti Mandiri Investment Forum 2025, kami yakin forum investasi terbesar di Indonesia ini akan mendukung pandangan investor domestik maupun asing yang positif akan potensi pertumbuhan Indonesia, dan melakukan investasi langsung di berbagai sektor industri di Indonesia,” tutur Oki.
Mandiri Sekuritas turut menyelenggarakan Site Visit atau kunjungan para investor ke perusahaan serta lokasi pusat dapur umum MBG dan perumahan murah, serta Corporate Day yang mempertemukan perusahaan Terbuka (Tbk) dengan para calon investor dalam format one-on-one atau small group meetings.
Kedua agenda ini berhasil menghadirkan 400 investor dengan sebanyak 40 persen di antaranya merupakan investor asing dari berbagai negara, seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Australia.
(Fiki Ariyanti)