Ditopang Pertumbuhan Kredit, Bank BJB Cetak Laba Rp2,8 Triliun
Bank BJB mencetak laba sebelum pajak Rp2,8 triliun sepanjang 2022.
IDXChannel - Bank BJB mencetak laba sebelum pajak Rp2,8 triliun sepanjang 2022. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh kinerja kredit yang naik 13 persen.
Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5% secara year on year menjadi Rp181,2 triliun. Laba tercatat sebesar Rp2,84 triliun tumbuh 9,4% year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 triliun tumbuh 11% year on year secara konsolidasian.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menjelaskan, total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2022 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1% atau tercatat Rp115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy dalam paparan Analyst Meeting Full Year 2022 yang dilaksanakan pada Senin (27/2/2023).
Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga Non Performing Loan berhasil terjaga pada level 1,16%, dengan Coverage ratio pada level 124,3%.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk memperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” tegas Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Senin (27/2/2023).
Menurut Yuddy, kinerja solid bank bjb juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
"Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy.
(DES)