BANKING

Dorong Industri Keuangan Syariah, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit 2023 

Anggie Ariesta 15/02/2023 12:03 WIB

BSI memprakarsai Global Islamic Finance Summit pada 2023 guna menciptakan platform perkembangan keuangan Islam di seluruh dunia

Dorong Industri Keuangan Syariah, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memprakarsai Global Islamic Finance Summit pada 2023 guna menciptakan platform perkembangan keuangan Islam di seluruh dunia.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, industri jasa keuangan syariah global yang tumbuh 11,3% yoy dan diperkirakan mencapai USD 3,06 triliun pada 2021 sejauh ini telah menunjukkan daya tahan di tengah pandemi Covid-19.

"Di Indonesia, kinerja perbankan syariah baik dari segi aset, pembiayaan, maupun simpanan masih menunjukkan pertumbuhan, bahkan setelah masa kritis pandemi Covid-19, dan pertumbuhannya di atas perbankan konvensional," ujar Hery dalam keynote speech di BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).

Pada 2022, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan aset industri perbankan syariah tumbuh 13,75% year-on-year, pembiayaan tumbuh 10,86% year-on-year, dan DPK tumbuh 12,69% year-on-year.

Meski perlu diakui pangsa pasar perbankan syariah domestik dari sisi aset, Hery menilai pembiayaan dan simpanan masih di bawah 8%. "Terkait dengan tema acara ini, kami memahami bahwa dinamika ekonomi global tidak berada pada kondisi idealnya," katanya.

Hery menjelaskan, pertumbuhan global melambat tajam dalam menghadapi peningkatan inflasi, suku bunga yang lebih tinggi, pengurangan investasi, dan gangguan yang disebabkan oleh konflik antara Rusia dan Ukraina, menurut laporan Prospek Ekonomi Global Bank Dunia terbaru.

Mengingat kondisi ekonomi yang rapuh, setiap perkembangan baru yang merugikan seperti inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, kenaikan suku bunga yang tiba-tiba untuk menahannya, kebangkitan kembali pandemi Covid-19, atau meningkatnya ketegangan geopolitik dapat mendorong ekonomi global ke dalam resesi.

"Ini akan menandai pertama kalinya dalam lebih dari 80 tahun bahwa dua resesi global telah terjadi dalam dekade yang sama," ungkap Hery.

(DES)

SHARE