DPR Ungkap Sejumlah Tantangan Perry Warjiyo Pimpin Kembali Bank Indonesia
Presiden Jokowi kembali mengusulkan Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI).
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengusulkan Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Sejumlah tantangan sudah menantinya ketika nanti kembali menjadi Gubernur BI.
Hal tersebut seperti diungkapkan Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam. Menurutnya, Gubernur BI mendatang harus bisa menjawab tantangan-tantangan potensial yang akan terjadi.
Ecky menyampaikan bahwa sepanjang masa pandemi beberapa waktu lalu, BI telah secara konsisten menjaga tingkat core inflation (inflasi inti) di level rendah. Selain itu sebagai bank sentral, BI dinilai bisa menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil.
“Beberapa tahun lalu, kita mengamati bahwa tugas Bank Indonesia bisa fokus ke pengelolaan nilai tukar. Tugas tersebut pun dihadapkan pada cadangan devisa yang terbatas, sehingga rupiah rentan tertekan,” ungkap Ecky di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Ecky melanjutkan, tantangan berikutnya adalah koordinasi BI dengan otoritas fiskal dan keuangan lainnya. Disampaikannya, tantangan ini harus menjadi fokus BI seiring dengan tujuan baru yang diamanatkan UU P2SK terkait dukungan BI terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dia menilai bahwa pimpinan BI harus hati-hati merumuskan kebijakan agar tidak terjebak oleh dominasi sektor moneter di dalam perekonomian. Selain itu, anggota Badan Anggaran DPR RI ini juga menggarisbawahi pekerjaan rumah Bank Indonesia terkait persoalan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Menurutnya, sudah seharusnya BI memiliki jurus jitu untuk menangani masalah ini.
“Selama ini banyak sekali eksportir migas, minerba dan hasil bumi dan laut yang memilih memarkirkan devisa hasil ekspornya di luar negeri, akibatnya dukungan terhadap ekonomi domestik semakin rendah. Eksportir menjual SDA Indonesia, alangkah mirisnya jika uangnya tidak bisa menyokong pertumbuhan nasional,” katanya.
Dengan adanya gerakan digitalisasi yang masif di dunia keuangan dan perbankan, Ecky menyatakan bahwa sebagai otoritas moneter, BI perlu segera bertransformasi menjadi bank sentral digital yang kredibel.
“Pertanyaan mendasarnya adalah sudah sejauh mana Bank Indonesia bertransformasi, sehingga sebagai bank sentral dan otoritas, tidak tertinggal dari industri yang dinaunginya?” tutup Ecky Awal Mucharam. (RRD)