Dukung Proyek Infrastruktur, Bank Mandiri (BMRI) Salurkan Kredit Rp412,13 Triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaporkan telah menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp412,13 triliun hingga Agustus 2025.
IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaporkan telah menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp412,13 triliun hingga Agustus 2025. Langkah ini sebagai bagian dari dukungan Bank Mandiri terhadap pembangunan nasional.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara mengatakan, dukungan pembiayaan infrastruktur yang dilakukan Bank Mandiri sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan produktivitas masyarakat, serta mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
“Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi bangsa melalui pembiayaan infrastruktur. Langkah ini bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, berdaya, dan sejahtera,” ujar Ossy, sapaan akrab Ashidiq, di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Penyaluran kredit infrastruktur tersebut mengacu pada klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 38 Tahun 2015 dan tercatat tumbuh 15,23 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp357,65 triliun.
Ossy menjelaskan, pembiayaan tersebut mencakup berbagai subsektor strategis seperti jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat, fasilitas kota, hingga konstruksi.
Dukungan pembiayaan ini antara lain digunakan untuk pembangunan proyek vital seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jaringan kereta api yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha.
“Penyaluran ini merupakan wujud nyata peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kami meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor-sektor produktif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ossy merinci bahwa subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dengan penyaluran mencapai Rp121,44 triliun, tumbuh 33,9 persen yoy.
Kemudian subsektor jalan meningkat 18,1 persen yoy menjadi Rp55,81 triliun, pembiayaan untuk migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3 persen yoy menjadi Rp39,66 triliun, sementara telematika naik 11,0 persen yoy menjadi Rp40,16 triliun.
Bank Mandiri memandang prospek sektor infrastruktur akan semakin positif ke depan, seiring dengan arah kebijakan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berupaya memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin terus menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju kesejahteraan yang merata. Dengan dukungan jaringan, pengalaman, dan kemampuan pembiayaan yang kuat, Bank Mandiri siap mendukung pembangunan dari hulu ke hilir dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik,” tuturnya.
(Rahmat Fiansyah)