BANKING

Ekonom Nilai Kebijakan BI Tahan Suku Bunga 5,75 Tepat untuk Kendalikan Inflasi

Iqbal Dwi Purnama 22/09/2023 13:21 WIB

Ekonom menilai keputusan BI menahan suku bunga acuan 5,75% sebagai langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi domestik.

Ekonom Nilai Kebijakan BI Tahan Suku Bunga 5,75 Tepat untuk Kendalikan Inflasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada September 2023. Hal itu dinilai sebagai langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi domestik.

"Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan saya menilainya tepat untuk menjaga stabilitas rupiah dan menjangkar ekspektasi inflasi domestik," ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dalam Market Review IDXChannel, Jumat (22/9/2023).

Josua menjelaskan nilai tukar rupiah tengah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika. Kondisi ini diamati Josua setidaknya sudah terjadi sejak 3 bulan ke belakang yang berada di kisaran Rp15.300 sejak bulan Juli hingga September.

Di sisi lain, lanjutnya, The Fed masih punya potensi untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya pada November mendatang. Hal itu yang menurutnya pantas untuk BI mempertahankan suku bunga acuannya pada Bulan September ini.

"Tentu kita melihat keputusan BI tersebut mempertimbangkan bahwa suku bunga acuan BI7DRR saat ini di level 5,75% itu masih konsisten untuk menjaga ekspektasi inflasi di tahun ini dan tahun depan, serta untuk mendorong stabilitas rupiah," kata Josua.

Josua menilai apabila BI mengerek suku bunga pada September ini akan berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah dan bisa mengerek inflasi di dalam negeri. Di samping itu, menurutnya, kebijakan BI menahan suku bunga juga mempertimbangkan kebijakan The Fed masih menahan suku bunganya pada September.

Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil berada level 5,25 persen - 5,50 persen. Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19-20 September 2023 waktu setempat.

"Kalau kita lihat sari sisi inflasi memang sudah kembali pada jalur inflasi BI, tapi BI melihat dari sisi lain, nilai tukar rupiah dalam 3 bulan terakhir mengalami pelemahan, hal itu yang membuat kondisi BI menahan suku bunga," kata Josua.

"Jika dinaikkan dengan ekspektasi BI dengan suku bunga The Fed, ini masih in line, BI memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga satu kali lagi di bulan November mendatang," ujarnya.

(FRI)

SHARE