Fokus Pada Dana Murah, CAGR Bank Amar Diproyeksi Capai 45,7 Persen hingga 2025
Bank Amar telah melaporkan kinerja triwulan I-2023, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp34,4 miliar.
IDXChannel - PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) baru saja merilis hasil risetnya terkait kinerja PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).
Riset tersebut diantaranya meyakini bahwa kinerja bank milik Tolaram Group itu memiliki fundamental pendanaan yang cukup kuat guna menopang bisnis pembiayaan perusahaan.
Bahkan, dalam risetnya, pihak Reliance meyakini bahwa dengan strategi Bank Amar yang fokus pada dana murah berupa simpanan berbiaya rendah, maka tingkat rata pertumbuhan laba bersih lintas tahun (Compounded annual growth rate/CAGR) perusahaan dapat mencapai 45,7 persen hingga 2025 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Bank Amar telah melaporkan kinerja triwulan I-2023, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp34,4 miliar.
Capaian tersebut menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan, dibanding dengan kerugian bersih sebesar Rp8,8 miliar yang masih diderita perusahaan pada periode sama tahun lalu.
Keberhasilan Bank Amar bangkit ke zona positif diantaranya ditopang oleh penurunan beban bunga dan pertumbuhan deposito yang lebih tinggi melalui platform tabungan digitalnya yang menawarkan suku bunga lebih kompetitif.
Platform pinjaman digital AMAR, Tunaiku, dinilai telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pinjaman, denga berkontribusi hiongga 71,7 persen terhadap total pinjaman pada triwulan I-2023.
Reliance memproyeksikan pertumbuhan pinjaman sebesar 18,2 persen pada 2023, terutama didorong oleh potensi Tunaiku dan kolaborasi dengan Investree yang dapat memfasilitasi pinjaman yang lebih mudah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam hal ini, AMAR bermaksud untuk mengadopsi model kerjasama dengan Investree kepada perusahaan P2P lending lainnya, khususnya di bidang supply chain financing.
Di lain pihak, Bank Amar juga dinilai telah berhasil menunjukkan perbaikan dalam kualitas aset, dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 1,8 persen pada triwulan I-2023, dari posisi 2,3 persen pada periode sama tahun lalu.
Selain itu, Bank Amar juga memperkuat posisi modalnya melalui rights issue pada akhir tahun 2022. Hal ini diantaranya digunakan untuk mendukung strategi baru perusahaan, yang mencakup kerjasama dalam embedded banking dan financing.
Bank Amar berencana berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mempermudah akses ke produk dan layanan keuangan dengan mengintegrasikan penawaran tersebut ke dalam aplikasi mitra.
Dengan demikian, layanan tersebut akan diperluas ke ekosistem yang dilayani, seperti industri P2P, agrikultur, logistik, dan E-Commerce.
Tim Riset Reliance memproyeksikan Bank Amar bakal mengalami pertumbuhan pinjaman yang moderat dan penurunan yang signifikan pada rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) melalui transformasi digital.
Dalam hal ini, Bank Amar bersiap untuk pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan dengan didukung oleh inisiatif perbankan digital, kolaborasi dengan Investree, serta fokus dalam melayani UMKM dan konsumen ritel.
Berdasarkan pendekatan residual income valuation model, target harga AMAR ditetapkan sebesar Rp418 per saham (dengan rekomendasi BELI), menunjukkan prospek positif dan potensi pertumbuhan valuasi lebih lanjut.
"Peningkatan laba yang signifikan pada triwulan I-2023 jelas menandakan kemajuan positif bagi kami," ujar Presiden Direktur Bank Amar, Vishal Tulsian, dalam keterangan resminya.
Ke depan, dengan kolaborasi melalui pelekatan (embedded) layanan perbankan digital di beberapa platform ekosistem digital, Vishal yakin pihaknya dapat bekerjasama dengan mitra untuk menawarkan kapabilitas perbankan yang komprehensif dan mudah diakses oleh pengguna dalam ekosistem tersebut.
Beberapa produk dan layanan keuangan yang ditawarkan mencakup built-in banking features, configurable properties, banking standard security, dan pre-approved credit limit for platform users.
"Strategi ini sejalan dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup individu maupun UMKM, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak," tegas Vishal. (TSA)