BANKING

Frekuensi Transaksi Dua Mobile Banking BBCA Capai 23 Miliar di Kuartal III-2024

Anggie Ariesta 23/10/2024 17:30 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar di kuartal III-2024.

Frekuensi Transaksi Dua Mobile Banking BBCA Capai 23 Miliar di Kuartal III-2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar di kuartal III-2024. Angka ini naik 24 persen secara YoY.

Seiring dengan frekuensi, jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Sementara itu, pengguna myBCA tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.

“Optimalisasi myBCA terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu fitur baru myBCA adalah ‘Proteksi’ yang memungkinkan nasabah membeli asuransi secara mudah dan praktis,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja dalam Press Conference Paparan Kinerja Triwulan III BCA, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Jahja menerangkan, BCA juga memperluas kerja sama penjualan e-SIM dari mitra perusahaan jasa telekomunikasi, dan membuka akses bagi nasabah untuk memperbarui profil risiko investasi melalui fitur ‘Welma’ di aplikasi tersebut.

Menurutnya, inovasi lainnya dari BCA yaitu diluncurkannya fitur Multi Settlement untuk transaksi QRIS, yang memungkinkan merchant mencairkan dana dari transaksi QRIS statis dan dinamis hingga empat kali sehari. Fitur ini berlaku bagi seluruh merchant perseorangan dengan kriteria Usaha Mikro (UMi).

Sebagai informasi, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencatatkan laba sebesar Rp41,1 triliun hingga September 2024. Jumlah ini tumbuh 12,8 persen YoY dibandingkan periode sebelumnya Rp36,4 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Adapun peningkatan total kredit sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp877 triliun per September 2024.

(Dhera Arizona)

SHARE