BANKING

Genap 24 Tahun, Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Perkuat Bisnis Wholesale

Viola Triamanda/MPI 17/10/2022 19:28 WIB

Pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri ini, utamanya disumbang oleh segmen corporate banking yang mencapai Rp353,75 triliun per Agustus 2022.

Genap 24 Tahun, Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Perkuat Bisnis Wholesale. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bank Mandiri memperkuat segmen wholesale di usianya yang ke-24. Selain itu, Bank Mandiri menegaskan konsistensinya untuk fokus pada pertumbuhan bisnis value chain berbasis ekosistem nasabah. 

Melalui pengembangan dan optimalisasi digital yang menyeluruh, Bank Mandiri telah meluncurkan Super App Livin' by Mandiri untuk nasabah ritel dan Wholesale Digital Super Platform untuk nasabah wholesale. 

Kedua aplikasi tersebut telah bertransformasi dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap dan terintegrasi bagi nasabah dari seluruh segmen. 

"Hal ini juga menjadi dukungan perseroan terhadap salah satu agenda utama presidensi G20, yakni transformasi ekonomi berbasis digital," jelas Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati melalui pernyataan resmi, Senin (17/10/22).

Dia melanjutkan Bank Mandiri juga secara aktif mempertajam fokus bisnis dengan mengedepankan potensi kewilayahan dan bersinergi dengan perusahaan anak untuk menjadi competitive advantage. 

“Sebagai bank dengan pangsa pasar wholesale terbesar, kami ingin mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten dan tentunya berkelanjutan,” ujarnya.

Hasilnya, dalam delapan bulan pertama 2022 Bank Mandiri telah berhasil menyalurkan kredit wholesale sebesar Rp580,18 triliun. Nilai itu tumbuh hingga 8,36% secara tahunan atau year on year (YoY) bila dibandingkan periode akhir Agustus 2021. 

Pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri ini, utamanya disumbang oleh segmen corporate banking yang mencapai Rp353,75 triliun per Agustus 2022, meningkat Rp15,8 triliun secara tahunan. 

Indah menjelaskan meski kondisi perekonomian saat ini dilanda ketidakpastian, Bank Mandiri optimis Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan dari dampak tekanan ekonomi global. 

“Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri menitikberatkan optimalisasi bisnis melalui pengembangan layanan yang dapat menjangkau lebih banyak korporasi di berbagai daerah. Dengan begitu, kami berharap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih merata,” imbuhnya. 


 
Mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, Bank Mandiri tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dan Bookrunner. Tercatat jumlah pangsa MLA pasar sindikasi Bank Mandiri menembus 15,6% untuk periode 1 Januari - 2 Oktober 2022. Dari sisi MLA, pada periode tersebut Bank Mandiri juga tengah mengelola pembiayaan sindikasi senilai US$ 3,41 miliar.
 
Adapun dari sisi Bookrunner, Bank Mandiri berhasil menduduki posisi wahid lewat perolehan pangsa pasar yang mencapai 16,86% dengan total nilai menembus USD 2,3 miliar. 

Indah mengungkapkan transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri baik sebagai MLA ataupun Bookrunner ini tidak sedikit yang melibatkan lembaga keuangan internasional bukan hanya dari lembaga keuangan domestik.
 
Hal ini disebabkan karena demand atas Indonesian Syndicated Loan di luar negeri yang cukup tinggi, sehingga Mandiri juga menggandeng partner-partner bank di luar negeri untuk ikut berpartisipasi pada kredit sindikasi yang di-arrange oleh Bank Mandiri. 

“Sebagai bank yang fokus pada bisnis dan ekosistem wholesale, Bank Mandiri memiliki keunggulan serta komitmen yang kuat dalam dukungan kepada pembiayaan berskema sindikasi. Kami berharap upaya ini juga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (NIA)

SHARE