BANKING

Goldman Sachs: Kepanikan akibat Krisis Perbankan Sudah Reda

Wahyu Dwi Anggoro 11/04/2023 12:12 WIB

Goldman Sachs mengatakan dalam catatanya bahwa kekhawatiran publik mengenai ketidakstabilan dalam sektor perbankan telah menurun.

Goldman Sachs: Kepanikan akibat Krisis Perbankan Sudah Reda. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Goldman Sachs mengatakan dalam catatanya bahwa kekhawatiran publik mengenai ketidakstabilan dalam sektor perbankan telah menurun beberapa minggu sejak kegagalan Silicon Valley Bank (SV) dan Signature Bank.

Dilansir dari Yahoo Finance pada Selasa (11/4/2023), hal ini mengurangi risiko penarikan deposito di masa mendatang.

Laporan Goldman mencatat penurunan aktivitas pencarian online di Google terkait bank-bank regional yang dilanda tekanan,. Topik-topik terkait penarikan dana bank dan keamanan deposito juga menurun. 

Menurut, pencarian semacam itu saat ini sudah kembali ke tingkat yang normal.

Kekacauan yang mengguncang industri perbankan dimulai pada pertengahan Maret ketika regulator menyita SVB dan Signature Bank. Hal itu memicu kekhawatiran akan penarikan deposito dan kegagalan perbankan yang lebih luas.

Regulator merespons dengan berjanji untuk melindungi semua depositan dan menggelontorkan likuiditas untuk bank regional yang bermasalah. langkah-langkah tersebut tampaknya berhasil mengembalikan kepercayaan pada sistem.

Menurut Goldman, terdapat beberapa petunjuk lain yang menandakan penurunan tekanan pada sistem dalam sebulan terakhir. Aliran keluar deposito telah melambat. Bank-bank juga telah menarik lebih sedikit pinjaman darurat dari Federal Reserve seiring makin stabilnya kondisi likuiditas.

Meskipun begitu, bank-bank di AS masih menghadapai berbagai masalah. Nilai saham masih mengalami penurunan karena para investor khawatir bank-bank akan menghadapi kerugian deposit, penurunan margin, kenaikan biaya modal, dan ketatnya regulasi. Gedung Putih meminta regulator untuk meningkatkan pengawasan terhadap bank-bank regional.

Fokusnya kini bergeser pada apakah bank-bank akan menurunkan aktivitas pinjaman. Hal ini akan mengurangi aliran kredit ke usaha dan rumah tangga. Pinjaman bank turun hampir USD105 miliar selama dua minggu yang berakhir pada dua minggu terakhir Maret. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak 1973.Investor akan memantau hasil laporan keuangan bank bulan ini untuk melihat apakah ada tanda-tanda perlambatan pinjaman. Pekan ini, tiga bank terbesar di AS, termasuk JPMorgan Chase (JPM), akan melaporkan hasil laporan keuangan mereka.

Goldman menduga sebagian besar penurunan pinjaman komersial dan industri bukan disebabkan oleh faktor musiman, bukan gejolak perbankan akhir-akhir ini. Goldman mencatat aktivitas pinjaman sudah diperketat sebelum gejolak perbankan terjadi karena kekhawatiran resesi.


“Hal ini jadi alasan utama mengapa kami memperkirakan pengetatan lebih lanjut dalam standar pinjaman hanya akan bersifat inkremental dan dampaknya terhadap perekonomian akan moderat, bukan dramatis,” lanjut Goldman. 

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE