Imbas Pandemi dan Transisi Digitalisasi, Bank BTN Tutup 175 Kantor Cabang
langkah penutupan kantor cabang tersebut tak lagi bisa dihindari dan merupakan konsekuensi dari perubahan pola transaksi yang terjadi di masyarakat.
IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat telah ada sedikitnya 175 kantor cabang dan outlet perusahaan yang ditutup dalam kurun waktu 2020 hingga saat ini.
Penutupan tersebut dilakukan seiring adanya transisi digitalisasi di masyarakat, terutama sejak terjadinya pandemi COVID-19 yang secara tidak langsung memaksa penggunaan layanan perbankan lewat berbagai platform digital.
"Untuk tahun ini kami berencana menutup tujuh kantor cabang lagi. Secara total sampai saat ini kami memiliki 534 KCP (Kantor Cabang Pembantu) dan 81 cabang utama di enam wilayah," ujar Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin, Jumat (23/6/2023).
Menurut Jasmin, langkah penutupan kantor cabang tersebut tak lagi bisa dihindari dan merupakan konsekuensi dari perubahan pola transaksi yang terjadi di masyarakat.
Jasmin mengeklaim bahwa 95 persen dari seluruh aktivitas transaksi di BTN saat ini telah dilakukan secara digital, yaitu melalui layanan mobile banking perusahaan.
Selain menutup, BTN juga dikatakan Jasmin melakukan sejumlah relokasi kantor cabang dari wilayah yang dianggap sudah tidak produktif lagi ke daerah yang dirasa masih membutuhkan kehadiran kantor cabang secara fisik.
"Karena bagaimana pun, meski tentu persentasenya semakin sedikit, tetap saja (kehadiran) kantor cabang itu perlu. Kan tidak semua masyarakat juga bisa bertransaksi secara online," tutur Jasmin.
Biasanya, Jasmin menjelaskan, keperluan nasabah untuk datang ke kantor cabang BTN karena ingin berkonsultasi lebih jauh tentang layanan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Meski berbagai informasi terkait layanan KPR tersebut juga telah tersedia dalam berbagai platform digital yang dimiliki BTN, namun sebagian masyarakat tetap masih membutuhkan bentuk konsultasi dengan bertemu secara langsung.
"Biasanya (nasabah) datang ke (kantor) cabang itu cuma buka rekening awal, sambil tanya-tanya tentang KPR. Karena bertemu langsung, mereka merasa lebih nyaman dan bisa lebih paham tentang berbagai penjelasan mengenai produk KPR," ungkap Jasmin.
Saat ini, lanjut Jasmin, pihaknya tengah melakukan mapping kantor-kantor cabang untuk nantinya dapat dalam tiga model. Diantaranya model operasional kantor cabang khusus pendanaan (funding) dan general.
Perbedaan peruntukan model bisnis di masing-masing kantor cabang tersebut nantinya berkaitan dengan tenaga kerja yang tersedia di kantor tersebut.
Misalnya saja kantor cabang yang khusus diperuntukkan untuk transaksi funding, maka tenaga sales terkait kinerja funding di kantor tersebut bakal lebih dominan.
Sejauh ini, terhitung dalam empat bulan pertama tahun ini, akumulasi transaksi BTN Mobile mencapai lebih dari Rp6,8 triliun.
Beberapa layanan transaksi yang paling banyak diakses oleh nasabah, diantaranya, adalah BIFast, QRIS dan top up ewallet. (TSA)