Ini Deretan Publik Figur yang Pernah Jadi Korban Kejahatan Siber
Kejahatan digital ini menyasar penipuan identitas hingga teror tagihan utang melalui media sosial, seperti Facebook, WhatsApp, Telegram dan masih banyak lagi.
IDXChannel - Kasus kejahatan siber marak terjadi di Indonesia seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kejahatan digital ini menyasar penipuan identitas hingga teror tagihan utang melalui media sosial, seperti Facebook, WhatsApp, Telegram dan masih banyak lagi.
Bahkan, kejahatan siber ini tak hanya menyerang masyarakat biasa. Banyak publik figur yang pernah mengalaminya. Berikut beberapa publik figur yang menjadi korban kasus penipuan online:
Artika Sari Devi
Salah satu yang pernah menjadi korban kejahatan digital adalah Artika Sari Devi. Pada 2021, melalui akun Instagram pribadinya, Artika mengabarkan bahwa ada oknum yang memanfaatkan nama serta fotonya untuk melakukan penipuan via WhatsApp.
Artika menginfokan, foto pribadinya digunakan pelaku untuk menipu korban. Modus yang dilakukan pelaku yaitu meminjam uang. Akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku, ia pun mendapat banyak laporan dari teman-temannya yang hampir menjadi korban. Teman dari Artika ini pun telah mendapat pesan dari pelaku serta meminta meminjam uang. Ia lalu menegaskan nomor yang tertera pada WhatsApp tersebut bukan nomor pribadinya.
Lilis Karlina
Pada 2017, pedangdut Lilis Karlina pernah menjadi korban kejahatan digital. Pada Facebook, ada akun yang mengatasnamakan Fitri Karlina serta menggunakan fotonya. Akun itu juga mengajak pengguna Facebook untuk berkenalan.
Di Facebook, pelaku meminta nomor telepon orang lain melalui kotak pesan masuk. Setelah mendapatkannya, pelaku langsung mengirim WhatsApp ke nomor korban. Korban ditelepon hingga diajak ketemuan oleh pelaku. Tak hanya mengajak berkenalan serta bertemu, diketahui pelaku mengajak pengguna Facebook untuk menikah.
Lilis mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh pelaku ini dari temannya yang mengetahui akun palsu tersebut. Lilis khawatir, pelaku meminta sejumlah uang kepada korban yang akan membuatnya semakin dirugikan.
Nina Zatulini
Artis Nina Zatulini pernah menjadi korban kejahatan digital pada 2017. Akun Instagram @ninazatulini diretas. Beruntung, akun Instagram tersebut sudah kembali kepadanya. Insiden ini diketahui dari unggahan Nina pada Instagram miliknya itu.
Nina semula mendapat email yang menginfokan bahwa akunnya mau diverifikasi dengan meminta memasukkan email serta password. Tanpa pikir panjang, Nina pun langsung memasukkan email dan password. Pelaku sempat meminta uang tebusan sebesar USD20.000 atau sekitar Rp266 juta. Ternyata, insiden ini bukan kali pertama akun Nina diretas.
Ruben Onsu
Artis Ruben Onsu juga pernah menjadi korban kejahatan digital. Pada 2015, putrinya, Thalia Putri Onsu, yang baru lahir sudah menjadi korban perdagangan bayi. Fotonya masuk dalam akun Instagram penjualan yang ketika itu menghebohkan media sosial.
Sang pelaku, Uci Wulandari, telah ditangkap oleh tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas kasus iklan ‘Jual Bayi Murah’ anak dari sejumlah artis di Instagram. Pelaku mengatakan bayi dijual dengan harga Rp5 juta hingga Rp1 miliar. Tentunya aksi yang dilakukan pelaku ini membuat geram Ruben Onsu selaku orang tua.
Choi Ye Bin
Artis Choi Ye Bin yang dikenal dalam perannya dalam The Penthouse mengaku pernah kehilangan uang tabungannya karena voice phishing atau vhising. Vhising merupakan jenis penipuan yang biasanya melalui saluran telepon. Choi Ye Bin menceritakan, pelaku berpura-pura menjadi seorang jaksa dari lembaga federal yang memberi tahu informasi terkait uang tabungan Choi Ye Bin.
Ia masuk perangkap pelaku lantaran pelaku tidak meminta mengirimkan uang secara langsung, namun melalui sertifikat hadiah. Pelaku mengatakan kepadanya untuk mentransfer uang tersebut ke sertifikat hadiah. Choi Ye Bin pun segera memesan sertifikat hadiah tersebut.
Pelaku meminta nomor sertifikat hadiah tersebut dengan iming janji akan dikembalikan usai penyelidikan selesai. Ia pun memberi nomor tersebut. Setelah dicek, saldo rekeningnya menjadi nol. Choi Ye Bin pun menyadari peristiwa yang dialaminya itu merupakan penipuan karena pelaku tidak meneleponnya lagi.
(DES)