BANKING

Jadi Bullion Bank Pertama di Indonesia, Pegadaian Yakin Harga Emas Bakal Terus Naik

Rahmat Fiansyah 14/01/2025 09:10 WIB

PT Pegadaian (Persero) menjadi bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia.

PT Pegadaian (Persero) menjadi bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia. (Foto: Dok. Pegadaian)

IDXChannel - PT Pegadaian (Persero) menjadi bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) itu mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan usaha bullion bank.

Dengan izin tersebut, maka Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas. Pegadaian dinilai memiliki infrastruktur memadai untuk menjadi bank emas karena memiliki ekosistem emas yang lengkap.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka mengatakan, kehadiran bullion bank ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat untuk berinvestasi emas. Dia menilai, investasi emas sangat menguntungkan, bahkan menjadi instrumen investasi paling bersinar di 2024.

Pria yang kerap disapa Aat itu mengatakan, Pegadaian saat ini memiliki produk Tabungan Emas Pegadaian yang terjangkau bagi masyarakat untuk memiliki investasi emas.

"Tidak perlu mahal, Tabungan Emas Pegadaian bisa dimiliki hanya dengan Rp10 ribu saja,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (14/1/2025).

Menurut Aat, secara historis harga emas terus mengalami peningkatan di tengah kondisi geopolitik dan gejolak ekonomi dunia. Sebagai contoh, harga emas per gram pada 18 September 2023 seharga Rp939.919, lalu pada periode yang sama di tahun 2024 harga emas naik menjadi Rp 1.012.746 per gramnya. 

"Jadi artinya, keuntungan investasi emas dalam setahun mencapai 7,75 persen," kata Aat.

Dia juga mengutip riset JP Morgan yang memprediksi harga emas kembali bersinar pada 2025. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang diraih komoditas berharga tersebut pada tahun lalu.

Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor pendukung. Salah satu faktornya adalah ekspektasi pemotongan suku bunga dari bank sentral, terutama The Fed. Di samping itu, adanya kebangkitan arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa juga menjadi faktor pendukung perkiraan harga emas 2025 mengalami kenaikan. 

"Di samping itu, data terkait kenaikan harga emas sebesar lebih dari 27 persen atau USD570 per troy ons di sepanjang tahun 2024 juga turut berpengaruh pada prediksi tersebut," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE