Jalin Kerja Sama dengan BJB, MNC Finance Komitmen Bantu UMKM
MNC Finance dan BJB bekerja sama dalam membantu perekonomian Indonesia, terutama UMKM di sektor kendaraan bekas.
IDXChannel - PT MNC Finance dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) menandatangani kerja sama persetujuan pembelian piutang di Aston Batam Hotel & Residence, Jumat (16/12/22). Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi kontribusi pada perekonomian Indonesia, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT MNC Finance Gabriel Mahjudin dan Direktur PT MNC Finance Henby serta Triastoto Hardjanto Wibowo selaku Pemimpin Divisi KPR & KKB PT BJB yang didampingi oleh Direktur Konsumer & Ritel PT BJB Suartini.
"Kerja sama ini diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia, khususnya UMKM untuk menunjang kebutuhan kendaraan bekas bagi para pelaku UMKM," kata Gabriel.
Lebih lanjut, Gabriel menyebut pihaknya sangat berterima kasih kepada BJB dengan adanya perjanjian kerja sama. Itu karena pihaknya bisa mendapatkan dana sekitar Rp 100 miliar tiap tahun yang digunakan untuk pendanaan kendaraan bekas.
"Tiap tahun diberikan fasilitas, tiap tahun Rp100 miliar, dan ini kami akan bertanggung dan selama ini kami berjalan dengan baik, karena menguntungkan kedua belah pihak," katanya.
"BJB ini Bank daerah seperti Bank umum, keuntungannya banyak kerja sama dengan Bank BJB ini ya seperti bunganya cukup kompetitif dan prosesnya tidak sulit juga SDM yang profesional," katanya.
Selain, MNC Finance sendiri, beberapa perusahaan lain yang tergabung dalam Group MNC lainnya sudah bekerjasama dengan Bank BJB. Direktur Konsumer & Ritel PT BJB Suartini berharap agar kerja sama ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita harapkan ya agar bermanfaat bagi dua belah pihak dan berlanjut pada masa depan, dan bisa berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya.
Dia juga memuji kinerja dari PT MNC Finance karena targetnya selalu habis tiap tahunnya. "Alhamdulillah penandatanganan tahun ini untuk 1 tahun depan, dan selama ini Rp100 miliar per tahun selalu habis," ujarnya.
(FRI)