BANKING

Jangan Termakan Gimmick Marketing, Catat Enam Ciri Bank Digital yang Asli

Michelle Natalia 28/10/2021 12:03 WIB

Perkembangan teknologi telah memberikan pertumbuhan signifikan bagi dunia perbankan, awas ada ytang mengaku-ngaku Bank Digital padahal bukan.

Jangan Termakan Gimmick Marketing, Catat Enam Ciri Bank Digital yang Asli. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perkembangan teknologi telah memberikan pertumbuhan signifikan bagi dunia perbankan. Salah satunya adalah berdirinya Bank Digital yang mulai marak di dunia dan khususnya di tanah air.

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan fenomena digitalisasi perbankan tidak terelakkan. Namun, karena maraknya fenomena ini, banyak pula bank yang menggunakan embel-embel bank digital hanya sebagai gimmick marketing.

"Ada bank-bank yang menggunakan gimmick ini demi mengerek valuasi atau harga sahamnya," ujar Piter dalam Jago Bootcamp Sesi I di Canggu, Bali pada Kamis(28/10/2021). 

Padahal, terdapat enam syarat sebagai kriteria suatu bank untuk bisa disebut sebagai bank digital. Yang pertama adalah memiliki model bisnis dengan penggunaan teknologi yang inovatif dan aman dalam melayani kebutuhan nasabah.

"Kedua, memiliki kemampuan untuk mengelola model bisnis perbankan digital yang prudent dan berkesinambungan, lalu yang ketiga memiliki manajemen risiko yang memadai," terang Piter. 

Selain itu, syarat keempat adalah memenuhi aspek tata kelola termasuk pemenuhan direksi yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi informasi dan kompetensi lain sesuai dengan ketentuan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan. Kelima, menjalankan perlindungan terhadap keamanan data nasabah.

"Keenam, memberikan upaya yang kontributif terhadap pengembangan ekosistem keuangan digital dan atau inklusi keuangan," ucap Piter. 

Untuk mengantisipasi gimmick ini, OJK pun menggunakan Digital Maturity Model untuk menilai kadar digitalisasi sebuah bank. Digital Maturity Model ini memiliki lima aspek penilaian, antara lain strategi digital, organisasi dan budaya, teknologi, operasional, dan customer. 

"Aspek strategi digital akan menilai manajemen strategi bank, keuangan dan investasi, digital branding, ekosistem digital, digital market intelligence dan portofolio inovasi," ungkapnya. 

Kemudian, sambung dia, aspek organisasi dan budaya meliputi budaya, kepemimpinan, governance, desain organisasi, talent, dan workforce enablement. Aspek teknologi mencakup governance IT, arsitektur IT, pengembangan dan aplikasi IT, manajemen data, jaringan dan security. 

"Aspek operasi mencakup manajemen integrasi layanan, change management, governance automation, automated resources management. Sementara aspek customer meliputi customer engagement, pengalaman nasabah, kepercayaan, dan persepsi nasabah," pungkasnya. (TYO)

SHARE