Jokowi Sentil Margin Bank Ketinggian, OJK Segera Lakukan Analisis
OJK menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal net interest margin (NIM) perbankan Indonesia di angka 4,4 persen yang terbilang sangat tinggi.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti soal net interest margin (NIM) perbankan Indonesia di angka 4,4 persen yang terbilang sangat tinggi.
NIM adalah ukuran untuk membandingkan pendapatan bunga bersih yang diterima bank dari produk kredit, dengan bunga yang dibayarkan ke pemberi pinjaman.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menjelaskan, secara mendasar terkait konsen Presiden dan konsen beberapa anggota Komisi XI DPR khususnya masalah perdebatan menetapkan suku bunga, ini menunjukkan, ada konsen yang kemudian jangan sampai tingkat suku bunga yang tinggi menghambat bisnis atau tidak membantu sektor UMKM
"Saya kira memang banyak hal yang harus kita teliti dulu ini kira-kira untuk bisa memastikan berapa sih sebenarnya tingkat suku bunga ideal atau margin yang bisa didapat bank, antara margin dana pinjaman dan dana simpanan," ungkap Dian dalam Konferensi Pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).
Terkait hal itu, OJK akan melakukan analisis lebih mendalam karena memang apa yang sudah ditulis dalam UU P2SK mengenai transparansi tingkat suku bunga itu memaksa perbankan menunjukkan komponen apa saja yang dipergunakan untuk menetapkan tingkat suku bunga.
"Banyak hal yang tentu harus kita lihat misalnya efisiensi bank-nya itu sendiri, kemudian juga mungkin masalah high cost economy, mungkin regulatory burden dan macam-macam yang mungkin kita akan teliti lebih lanjut," jelas Dian.
Berdasarkan keterangan dari perbankan, lanjut Dian, sebetulnya mereka belum juga bereaksi terhadap perkembangan tingkat suku bunga akhir-akhir ini.
Intinya, OJK menangkap konsen Presiden. Dian menggarisbawahi bagaimana kita menjadikan sistem perbankan atau sistem keuangan secara keseluruhan berfungsi dengan baik.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti angka NIM bank-bank Indonesia merupakan tertinggi di dunia.
"Tadi sebelum masuk ke sini, saya tanya ke Pak Ketua OJK [Otoritas Jasa Keuangan], NIM-nya berapa sih? Dijawab 4,4 persen. Tinggi banget, ini mungkin tertinggi di dunia," ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi mengapresiasi pencapaian sektor perbankan selama 2022 di mana penyaluran kredit mampu tumbuh 11,3% dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di level 25,68%.
(FAY)