Kelas Menengah Turun, UOB Indonesia Sebut Tak Berpengaruh Signifikan ke Pasar Kartu Kredit
PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) mengaku optimistis kinerja transaksi kartu kredit tetap baik meski jumlah kelas menengah kini mengalami penurunan.
IDXChannel - PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) mengaku optimistis kinerja transaksi kartu kredit tetap baik meski jumlah kelas menengah kini mengalami penurunan. Sebab, kartu kredit memiliki pangsa pasarnya tersendiri.
"Kalau secara overall pasti berpengaruh. Tapi again, masing-masing bank kan mempunyai target market-nya sendiri-sendiri, kalau di UOB kita enggak melihat," kata Cards & Payment Head UOB Indonesia Herman Soesetyo dalam acara peluncuran Kartu Kredit Co-branded UOB dan Telkomsel di Sarinah Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Menurut Herman, UOB sendiri punya pangsa pasar kartu kredit yang cukup besar, di mana approval rate-nya sesuai dengan apa yang menjadi target perusahaan.
“Jadi kita tidak melihat signifikan pengaruhnya ke kartu kredit," ujar Herman.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 jumlah masyarakat kelas menengah hanya tersisa 17,13 persen. Sementara, hampir 50 persen masyarakat Indonesia berada di level Expiring Middle Class atau terancam turun kasta ke kategori miskin.
Adapun UOB Indonesia menargetkan peningkatan jumlah nasabah kartu kredit sebanyak 100.000 nasabah pada 2024. Hingga saat ini, UOB telah memiliki 1 juta lebih kartu kredit yang tersebar di masyarakat.
(Dhera Arizona)