Kepala JPMorgan Ingatkan Krisis Perbankan Belum Berakhir
Kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, serta pengambilalihan Credit Suisse yang terburu-buru di Eropa, menjadi pemicu dari kegelisahan pasar
IDXChannel - Jamie Dimon, Kepala Eksekutif JPMorgan Chase, memberikan komentar dalam surat tahunan kepada para pemegang saham mengenai kekhawatiran krisis global setelah keruntuhan dramatis dua bank besar AS.
Kepala eksekutif tersebut mengatakan bahwa ia tidak memperkirakan gejolak ini akan mengarah pada krisis global seperti pada tahun 2008 dan mencatat bahwa krisis tersebut melibatkan lebih sedikit pemain dan lebih sedikit masalah, bahkan memperingatkan bahwa dampaknya akan terus berlanjut.
"Meskipun ini tidak seperti tahun 2008, tidak jelas kapan krisis saat ini akan berakhir, bahkan ketika krisis ini sudah berlalu, akan ada dampaknya di tahun-tahun mendatang,” kata Jamie Dimon melalui laman BBC News, Selasa (11/04/2023).
Dimon adalah seorang veteran Wall Street, yang memimpin JPMorgan melewati krisis keuangan 2008, ketika paparan kredit rumah yang buruk di AS menyebabkan masalah di seluruh sistem keuangan global.
Dalam beberapa minggu terakhir, Dimon bekerja sama dengan para pejabat pemerintah untuk mengkoordinasikan rencana penyelamatan bank First Republic yang berbasis di California, yang dikhawatirkan banyak orang juga berada di ambang kehancuran.
Dalam waktu dekat, Dimon mengatakan bahwa kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, serta pengambilalihan Credit Suisse yang terburu-buru di Eropa, menjadi pemicu dari kegelisahan pasar dan potensi para pemberi pinjaman untuk menarik diri dalam beberapa bulan ke depan, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.
Gejolak yang terjadi baru-baru ini seharusnya mendorong para regulator untuk mengawasi risiko-risiko pada bank-bank yang muncul dari tingginya proporsi deposito yang tidak diasuransikan atau banyaknya nasabah dengan profil yang sama.
Namun, Dimon menambahkan bahwa banyak risiko, termasuk kenaikan tajam suku bunga tahun lalu yang telah merusak nilai beberapa jenis aset yang biasanya dimiliki oleh bank, yang telah bersembunyi di depan mata.
Dimon mengkritik para regulator karena tidak mempertimbangkan kenaikan suku bunga dalam tes yang dirancang untuk menguji stabilitas bank.
"Persyaratan modal stress test yang tidak menentu dan ketidakpastian yang terus menerus mengenai peraturan-peraturan di masa depan merusak sistem perbankan tanpa membuatnya menjadi lebih aman," kata Jamie Dimon melalui laman BBC News, Selasa (11/04/2023).
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)