Kepercayaan Investor Kuat, Rights Issue BRIS Oversubscribed 1,4 Kali
Jelang penutupan tahun 2022, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) melakukan aksi korporasi rights issues di lantai Bursa Efek Indonesia
IDXChannel – Jelang penutupan tahun 2022, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) melakukan aksi korporasi rights issues di lantai Bursa Efek Indonesia dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Rights Issue tersebut sukses mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali dan menunjukan bahwa investor baik dari dalam dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank syariah bersandi saham BRIS tersebut.
(Foto: doc.BSI)
Dalam rangka pelaksanaan rights issue PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/12/2022), turut hadir Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri ketiga) bersama jajaran Direksi BSI lainnya dan Direktur Pengaturan dan Perdagangan BEI Irvan Susandy (kanan pertama) saat seremoni pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia.
“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan berjalan lancar dan penyerapan saham oleh investor institusi baik domestik maupun asing serta publik sangat baik, di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran. Kemudian, berhasil meningkatkan free float sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan," ungkap Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Pada rights issue ini, Bank Mandiri (BMRI) selaku pemilik 50,83% saham perseroan melaksanakan seluruh HMETD. Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan kode saham BBNI yang memiliki 24,85% saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.
“Proses rights issue ini menuju tahap akhir, dan harapannya dapat memperkuat struktur permodalan dengan tingkat CAR sekitar 20%-an. Sehingga selain setingkat dengan rata-rata industri perbankan juga dapat menopang pertumbuhan pembiayaan dan layanan keuangan syariah yang semakin tumbuh pesat. Dengan demikian, insyaAllah kami akan terus melakukan ekspansi bisnis dengan masif untuk merealisasikan aspirasi besar BSI di masa depan,” lanjut Hery.
Seperti diketahui, pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga pelaksanaan rights issue Rp1.000 untuk setiap lembar saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun.
Sekadar diketahui, pada laporan kinerja BRIS tercatat bahwa kinerja BSI terus mengalami pertumbuhan pembiayaan mencapai 22,35% secara tahunan pada kuartal III-2022. Adapun Fee based yang dicatatkan perseroan pun ikut bertumbuh 25,5% pada periode yang sama dengan kualitas pembiayaan terjaga pada level NPF gross sebesar 2,67%. Profitabilitas juga positif dengan ROE sebesar 17,44% dan Net Imbalan 6,22%. (Adv/SNP)