BANKING

Kinerja Impresif Hasil Konsistensi Transformasi, Laba BSI (BRIS) Tumbuh 20,28 Persen

Shifa Nurhaliza Putri 25/10/2024 21:19 WIB

Torehan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang tumbuh impresif berkelanjutan tak terlepas dari strategi transformasi yang konsisten.

Torehan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang tumbuh impresif berkelanjutan tak terlepas dari strategi transformasi yang konsisten

IDXChannel – Torehan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang tumbuh impresif berkelanjutan tak terlepas dari strategi transformasi yang konsisten dan berkesinambungan, khususnya digitalisasi layanan perbankan syariah yang terus diperkuat Perseroan. 

BSI membukukan kinerja keuangan yang sangat impresif pada kuartal II 2024. Per Juni 2024, laba bersih BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 20,28 persen secara tahunan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menekankan, transformasi digital menjadi salah satu pilar utama strategi BSI merealisasikan visi dan misi menjadi bank syariah yang universal, modern, dan digital. Transformasi digital menjadi hal yang sangat penting dan tak terhindarkan guna mendorong kinerja BSI agar terus tumbuh impresif.

“Sejumlah inisiatif dalam kerangka transformasi digital telah dihadirkan oleh BSI, mulai dari penguatan digitalisasi layanan, peningkatan keamanan siber hingga merealisasikan pengembangan mobile banking BSI menjadi sebuah super app,” kata Hery lewat keterangan tertulisnya, Jumat (25/10/2024).

Direktur Utama BSI menyebutkan, bahwa saat ini sudah masuk era ‘banking everywhere’, di mana siklus kehidupan sejak bangun tidur hingga mau tidur tidak lepas dari layanan perbankan digital. Oleh karena itu dengan transformasi digital, BSI mampu memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga layanan perbankan syariah dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.

Terutama bagi masyarakat yang belum terlayani perbankan. Menurutnya transformasi digital yang dilakukan secara konsisten dan terarah akan mendorong percepatan pertumbuhan untuk merealisasikan aspirasi Perseroan.
Keberhasilan transformasi itu berdampak signifikan pada efisiensi operasional dan kepuasan nasabah karena akses yang lebih mudah dan cepat terhadap layanan perbankan digital. 

Pertumbuhan jumlah nasabah BSI pun signifikan, yang telah mencapai lebih dari 20 juta hingga Juni 2024. Adapun rata-rata pertumbuhan sekitar 2 juta nasabah setiap tahunnya. Sementara itu BSI Mobile sudah memiliki 7,12 juta nasabah per Juni 2024. Jumlah itu tumbuh 33,9 persen secara tahunan. 

BSI mencatat sekitar 97,9 persen nasabah Perseroan sudah menggunakan layanan digital Perseroan untuk melakukan transaksi keuangan. Dalam hal pembukaan rekening, sebanyak 94,4 persen calon nasabah melakukan pembukaan rekening secara online melalui BSI Mobile. 

Untuk transaksi digital lewat QRIS, per Juni 2024 BSI mencatatkan kenaikan 212 persen secara tahunan (yoy) dengan jumlah 14,13 juta transaksi. Sedangkan untuk transaksi QRIS Masjid mengalami kenaikan sebesar 165 persen (yoy) dengan jumlah 14,42 juta transaksi.

Di sisi lain, BSI membukukan kinerja keuangan yang sangat impresif pada kuartal II 2024. Per Juni 2024, laba bersih BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 20,28 persen secara tahunan. 

Melalui raihan tersebut, Perseroan menorehkan pertumbuhan tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia. 
BSI juga mencatatkan pertumbuhan aset dalam tiga tahun terakhir mencapai 48 persen sejak 2020 hingga Desember 2023. Sedangkan pada kuartal II tahun 2024, BSI berhasil menorehkan aset sebesar Rp360,85 triliun. 

Sehingga untuk kinerja aset, BSI saat ini berada di posisi ke 6 di Indonesia dan menjadikan BSI leader di medium size bank. Hal ini menunjukkan bahwa BSI mampu berkembang secara pesat guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai informasi, selama kurun waktu tiga tahun sejak 2021-2023, kinerja aset BSI juga didukung oleh kepercayaan nasabah dalam bentuk pengelolaan DPK dengan pertumbuhan 11,86 persen. Kelolaan DPK BSI terus mengalami kenaikan hingga pada Juni 2024 mencapai Rp296,70 triliun, atau naik 17,50 persen. 

Ditambah lagi kinerja tabungan naik 16,09 persen ke level Rp128,78 triliun yang sekitar 39 persen atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadiah di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil. Hal tersebut menjaga level cost of fund Perseroan. Likuiditas BSI pun bertumbuh seiring pertambahan nasabah.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE