Kinerja Perbankan Diproyeksi Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi
Dengan Rasio CAR sebesar 25,51 persen di Mei 2025, Perbankan Indonesia memiliki buffer yang cukup dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi
IDXChannel - Kinerja Perbankan Indonesia diproyeksikan tetap stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.
Dengan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 25,51 persen di Mei 2025, Perbankan Indonesia memiliki buffer yang cukup dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan moderasi pertumbuhan ekonomi domestik.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) Dian Ediana Rae mengatakan, pada Mei 2025, meskipun rasio Non Performing Loan (NPL) sedikit meningkat menjadi 2,29 persen, namun rasio Loan at Risk (LaR) masih terjaga stabil sebesar 9,93 persen.
Bank juga meningkatkan CKPN sehingga rasio NPL net terjaga sebesar 0,85 persen. Secara umum, dapat dikatakan bahwa risiko kredit masih terjaga dan membaik secara tahunan.
"Di sisi lain, risiko likuditas juga terjaga dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) di atas threshold, masing-masing sebesar 110,33 persen dan 24,98 persen," kata Dian dalam jawaban tertulis Kamis (31/7/2025).
Melihat kondisi perbankan saat ini, lanjut dia, ketahanan perbankan diperkirakan masih cukup dengan risiko yang terjaga, serta didukung oleh mitigasi bank melalui pencadangan, alat likuid yang memadai, dan tentunya permodalan yang tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan risiko yang muncul.
OJK melihat industri perbankan saat ini berfokus untuk menjaga kualitas penyaluran kredit sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi peningkatan risiko kredit di tengah perlambatan ekonomi global.
Sebagai upaya dalam mendorong kinerja industri perbankan, OJK akan segera menerbitkan POJK tentang Akses Pembiayaan UMKM yang diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
"OJK juga senantiasa mendukung kontribusi bank pada program-program pemerintah seperti pembangunan 3 Juta Rumah, program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan penyaluran KUR selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
(kunthi fahmar sandy)