BANKING

Kredit BNI (BBNI) Melonjak 11,6 Persen di 2024, Nilainya Rp775,87 Triliun

Anggie Ariesta 22/01/2025 19:11 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan pertumbuhan kredit 11,6 persen (yoy) menjadi Rp775,87 triliun sepanjang 2024.

Kredit BNI (BBNI) Melonjak 11,6 Persen di 2024, Nilainya Rp775,87 Triliun. (Foto Tangkapan Layar)

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan pertumbuhan kredit 11,6 persen (yoy) menjadi Rp775,87 triliun sepanjang 2024. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya kredit BNI mencapai Rp695,09 triliun.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

"Pertumbuhan kredit ini didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6 persen dan konsumer yang meningkat 14,5 persen. Anak perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7 persen YoY dengan profitabilitas tetap terjaga," ujarnya dalam Press Conference Paparan Kinerja BNI, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Menurutnya, perseroan melakukan ekspansi kredit dengan prinsip kehati-hatian (prudent) diikuti dengan penguatan kualitas aset. Hal itu tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 2 persen, serta Loan at Risk (LaR) dan Credit Cost masing-masing turun menjadi 10,3 persen dan 1,1 persen.

"Meskipun kualitas aset kami kuat, BNI tetap berhati-hati dan bertumbuh secara konservatif di tengah ketidakpastian global," ujar Novita.

Dengan adanya pertumbuhan kredit yang sehat dibarengi oleh efisiensi operasional, kata dia, pendapatan sebelum pencadangan atau Pre-Provisioning Income (PPOP) mampu menunjukkan perbaikan.

Secara kuartalan, PPOP periode tiga bulanan di Kuartal IV-2024 menyentuh angka tertinggi sebesar Rp9,5 triliun. Sehingga, total PPOP sepanjang 2024 mencapai Rp34,83 triliun.

Lebih lanjut, Novita menerangkan, BNI telah melakukan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) secara memadai selama 2024, tercermin dari Loan at Risk Coverage yang mencapai 48,8 persen serta NPL Coverage yang terjaga di level 255,8 persen. Fundamental yang solid ini menjadi landasan bagi BNI untuk dapat tumbuh secara prudent pada 2025.

BNI juga mendapatkan tambahan likuiditas dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia sebesar 2,6 persen pada 2024.

"Insentif KLM tersebut memungkinkan kami untuk tetap mencatat pertumbuhan kredit yang sehat pada 2024 dengan rasio LDR di level 96 persen," katanya.

Dengan pertumbuhan kredit yang sehat dan didukung DPK yang kuat terutama dari pertumbuhan tabungan ritel, BNI mampu menjaga rasio Net Interest Margin (NIM) 2024 di level 4,2 persen.

Sebelumnya, BNI membukukan laba bersih Rp21,5 triliun di 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.

(Dhera Arizona)

SHARE