BANKING

Kredit Hilirisasi Mineral Mandiri (BMRI) Tembus Rp35,75 Triliun per Juni 2025

Kunthi Fahmar Sandy 12/09/2025 06:39 WIB

Kredit ke industri hilirisasi mineral mencapai Rp35,75 triliun per Juni 2025. Nilai tersebut tumbuh 15,65 persen year on year (yoy) dari posisi yang sama 2024.

Kredit Hilirisasi Mineral Mandiri (BMRI) Tembus Rp35,75 Triliun per Juni 2025 (FOTO:Dok BMRI)

IDXChannel - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat kredit ke industri hilirisasi mineral mencapai Rp35,75 triliun per Juni 2025. Nilai tersebut tumbuh 15,65 persen year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp30,91 triliun.

Pembiayaan itu telah digunakan untuk mendukung pengembangan smelter nikel, tembaga, aluminium, dan refinery emas. Penyaluran kredit tersebut juga diikuti dengan kualitas kredit yang terjaga secara optimal hingga paruh pertama 2025.

“Sinergi ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendukung agenda hilirisasi nasional, meningkatkan ketahanan energi, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara dalam keterangan resmi Jumat (12/9/2025).

Ia optimistis perekonomian Indonesia akan semakin bertumbuh dengan mengakselerasi sektor ini. Lantaran, dukungan terhadap hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah komoditas sumber daya alam (SDA) dengan mengolahnya menjadi produk setengah jadi atau produk jadi.

Selain itu, proses hilirisasi membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas bagi masyarakat. Lebih lanjut, dengan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah, Indonesia dapat membangun industri hilir yang kuat, meningkatkan diversifikasi ekonomi, dan mengurangi defisit neraca perdagangan. 

Dukungan Bank Mandiri ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya cita-cita membangun kedaulatan ekonomi melalui industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan hilirisasi sumber daya alam.

“Kami optimistis hilirisasi akan menjadi katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Mandiri akan konsisten mendukung sektor prioritas ini dengan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik,” tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menetapkan 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan. Dengan sinergi pemerintah dan lembaga keuangan nasional, hilirisasi diproyeksikan mampu memperkuat ketahanan energi, meningkatkan daya saing industri, sekaligus membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.



(kunthi fahmar sandy)

SHARE