BANKING

Kredit Maybank Indonesia (BNII) Capai Rp122,3 Triliun, Naik 8,8 Persen hingga September 2024

Kunthi Fahmar Sandy 31/10/2024 08:45 WIB

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan pertumbuhan total kredit yang disalurkan sebesar 8,8 persen pada sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp122,37 T

Kredit Maybank Indonesia (BNII) Capai Rp122,3 Triliun, Naik 8,8 Persen hingga September 2024 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan pertumbuhan total kredit yang disalurkan sebesar 8,8 persen pada sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp122,37 triliun dari Rp112,42 triliun. 

Kredit non-ritel dan ritel unit bisnis Community Financial Services (CFS) tumbuh signifikan sebesar 11,3 persen menjadi Rp79,80 triliun dari Rp71,70 triliun.

Adapun laba bersih perseroan mencapai Rp558,14 miliar per September 2024. Angka ini turun 55,22 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,24 triliun

Meski demikian, Maybank Indonesia membukukan Laba sebelum Pajak pada kuartal III-2024 sebesar Rp562 miliar, naik 44 persen yoy. Hal ini didukung oleh penyaluran kredit yang meningkat dan pendapatan fee-based yang membaik.

Sementara itu, Maybank juga membukukan Laba sebelum Pajak (PBT) Rp845 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2024 berbanding Rp1,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan Bunga (Interest Income) Maybank meningkat sebesar 10,2 persen yoy sejalan dengan penyaluran kredit dan komposisi aset produktif yang lebih baik. Beban Bunga tetap tinggi, sehingga Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) turun sebesar 1,5 persen.

Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) BNII tertekan sebesar 55 bps menjadi 4,5 persen. Namun demikian, Pendapatan Bunga Bersih pada kuartal III-2024 naik 3,1 persen dibandingkan kuartal II-2024 sehubungan dengan optimalisasi dana murah.

Pendapatan fee-based relatif stabil sebesar Rp1,43 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatan fee-based pada kuartal III-2024 naik sebesar 35,0 persen dibandingkan kuartal II-2024 yang didukung pertumbuhan fee dari bisnis Premier Wealth, pembiayaan otomotif roda dua Anak Perusahaan dan pendapatan dari asset recovery.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan bahwa Maybank Indonesia terus meningkatkan pencapaian bisnis dan profitabilitasnya, didukung pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat di seluruh segmen, serta pendapatan non-bunga yang sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.

“Upaya kami untuk terus memperkuat portofolio pembiayaan khususnya pada segmen non-ritel komersial dan UKM yang merupakan expertise kami telah terus menyumbang pendapatan secara menyeluruh, termasuk kredit segmen Korporasi besar dalam negeri yang belum lama ini diperkenalkan ke pasar. Demikian juga, pendekatan consumer centric yang kami terapkan dalam membangun solusi wealth management, termasuk Shariah Wealth Management, telah berhasil menutup gap pendapatan fee Bank secara year-on-year,” kata Steffano dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).

Steffano juga menegaskan akan terus menjaga kualitas aset dan fundamental Bank untuk menghadapi peluang serta tantangan di masa depan, dan di saat yang sama, memperkuat solusi dan layanan bank agar tetap relevan dengan kebutuhan nasabah sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group.

Sebagai tambahan, rasio NPL BNII membaik dari 3,2 persen (gross) dan 2,1 persen (net) pada September 2023 menjadi 2,9 persen (gross) dan 1,7 persen (net) pada September 2024. Pencapaian ini didukung oleh penerapan manajemen risiko yang memadai.

Saldo NPL turun 3,8 persen dan Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 8,8 persen pada September 2024 dari 10,7 persen periode yang sama tahun lalu.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank saja berada pada level 89,5 persen dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja berada pada level sehat sebesar 181,3 persen jauh di atas ketentuan regulator. Posisi permodalan menguat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,8 persen dan Common Equity Tier 1 (CET 1) sebesar 23,6 persen pada akhir September 2024.

kunthi fahmar sandy)

SHARE