Kredit Tumbuh 14 Persen, Bank OCBC (NISP) Kantongi Laba Rp2,4 Triliun
Kredit ritel tumbuh sebesar Rp13,3 triliun atau 27 persen, termasuk kredit Bank Commonwealth, yang menjadi anak Perusahaan OCBC sejak Mei 2024.
IDXChannel - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengantongi laba bersih Rp2,4 triliun pada semester I-2024. Laba tersebut tumbuh 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,1 triliun.
“Di tengah tantangan kondisi ekonomi hingga saat ini, kinerja Bank tetap tumbuh baik. Hal ini terlihat dari laba bersih bank yang naik sebesar 16 persen menjadi Rp2,4 triliun," kata Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja, Selasa (30/7/2024).
Kenaikan laba bersih NISP ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat 14 persen secara tahunan. Kredit ritel tumbuh sebesar Rp13,3 triliun atau 27 persen, termasuk kredit Bank Commonwealth, yang menjadi anak Perusahaan OCBC sejak Mei 2024. Kemudian kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar Rp6,9 triliun atau 7 persen YoY.
"Secara umum, pertumbuhan laba bersih terutama didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 7 persen YoY, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 116 persen yang terutama didorong oleh membaiknya kualitas kredit," tutur Parwati.
Di sisi lain, Return on Equity (ROE) juga meningkat menjadi 13,3 persen. Kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 225,7 persen, di atas ketentuan regulator.
Rasio NPL bruto juga terjaga di level 2 persen dengan Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 5,8 persen pada semester pertama 2024. Rasio ini turun dibandingkan angka periode yang sama tahun lalu sebesar 6,2 persen.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) OCBC di paruh pertama 2024 tumbuh sebesar 11 persen YoY dengan komposisi CASA sebesar 56 persen dibandingkan total DPK.
Per 30 Juni 2024, Bank OCBC telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing) sebesar Rp34,99 Triliun. Di mana 43 persen merupakan green financing.
(DESI ANGRIANI)