Kualitas Kredit Terjaga, Rasio NPL Perbankan Turun ke 2,26 Persen
Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,51 persen (Mei 2024: 10,75 persen).
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio Net Performing Loan (NPL) gross perbankan yang menurun menjadi sebesar 2,26 persen (Mei 2024: 2,34 persen) dan NPL net sebesar 0,78 persen (Mei 2024: 0,79 persen).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,51 persen (Mei 2024: 10,75 persen).
"Rasio LaR tersebut juga sudah semakin mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019)," ujar dia dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juli 2024 secara virtual, Senin (5/8/2024).
Adapun NPL gross UMKM pada bulan Juni 2024 tercatat menurun menjadi 4,04 persen (Mei 2024: 4,27 persen). Sejalan dengan penurunan LaR total kredit, LaR kredit UMKM juga mengalami penurunan yaitu menjadi sebesar 13,50 persen (Mei 2024: 13,83 persen) dari tahun sebelumnya sebesar 16,84 persen.
Rasio LaR UMKM saat ini juga semakin mendekati level sebelum pandemi (Des 2019: 12,74 persen).
Secara umum, rerata tertimbang suku bunga DPK dalam tren meningkat sejalan dengan naiknya suku bunga acuan selama setahun terakhir. Di sisi lain, pergerakan rerata suku bunga kredit cenderung flat, dengan suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumtif (KK) menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hal ini disebabkan prioritas bank untuk tetap menjaga kualitas kreditnya meskipun NIM menjadi turun," katanya.
NIM menurun secara yoy dari sebesar 4,8 persen pada Juni 2023 menjadi sebesar 4,57 persen pada Juni 2024 (Mei 2024: 4,56 persen).
Meskipun demikian, tingkat profitabilitas bank (ROA) masih tetap tinggi sebesar 2,66 persen (Mei 2024: 2,56 persen), yang menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Ketahanan perbankan juga ditopang oleh permodalan (CAR) yang masih di level yang tinggi yaitu sebesar 26,18 persen (Mei 2024: 26,17 persen) dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.
Adapun untuk produk buy now pay later di perbankan, per Juni 2024 baki debet tumbuh stabil 47,42 persen yoy (Mei 2024: 46,77 persen) menjadi Rp17,72 triliun, dengan total jumlah rekening 17,48 juta (Mei 2024: 17,26 juta). Risiko kredit untuk pay later di perbankan turun ke level 2,50 persen (Mei 2024: 2,61 persen).
(Kunthi Fahmar Sandy)