BANKING

Kumpulkan Premi Rp6,8 Triliun, Pendapatan TUGU Naik 23 Persen hingga Kuartal III-2024

Fiki Ariyanti 04/12/2024 21:14 WIB

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatat, hingga kuartal III-2024, total premi bruto secara konsolidasian sebesar Rp6,8 triliun

Kumpulkan Premi Rp6,8 Triliun, Pendapatan TUGU Naik 23 Persen hingga Kuartal III-2024 (foto dok tugu)

IDXChannel - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) mencatat, hingga kuartal III-2024, total premi bruto secara konsolidasian sebesar Rp6,8 triliun. Realisasi ini meningkat 26 persen dibandingkan dengan periode saham tahun lalu. 

Kontribusi utama dalam pencapaian ini didominasi oleh produksi dari Class of Business (CoB) Fire & Property, Engineering, dan Marine Hull 

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengatakan, sebagai upaya perseroan dalam mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan asuransi umum nomor satu di Indonesia, perseroan berfokus kepada lima pilar strategi yang tersusun dalam Tugu Insurance’s Strategy House.

Terdiri dari Growth of Business, Corporate Action by Reinvestment, Asset Transformation, People Transformation serta Process Transformation & Risk Management. 

“Sejalan dengan strategi tersebut, dalam pengembangan bisnis, Tugu Insurance terus berupaya untuk menyediakan layanan asuransi dan penetrasi pasar ke segmen yang lebih luas, serta melakukan inovasi produk dan jalur distribusi yang lebih efektif," kata dia saat Public Expose, Rabu (4/12/2024).

"Perseroan juga terus membangun dan mengembangkan bisnis non-captive, serta melakukan ekspansi pada bisnis reasuransi," ujarnya.

Dari sisi kinerja keuangan, di 2024, Tugu Insurance telah melakukan upaya pengembangan bisnis di segmen non-captive, khususnya untuk bisnis BUMN yang mencatatkan premi bruto sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat sebesar 107 persen secara YoY di September 2024.

Sedangkan untuk premi bruto non-captive bisnis lainnya tercatat sebesar Rp4,1 triliun atau meningkat sebesar 15 persen YoY.

Untuk captive bisnis Pertamina Group, premi bruto tercatat sebesar Rp1,4 triliun atau adanya peningkatan 15 persen secara YoY pada September 2024. 

Dengan perolehan premi bruto tersebut, secara total premi bruto yang dimiliki perseroan hingga September 2024 tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau meningkat 26 persen YoY.

Posisi keuangan perseroan juga masih kuat seiring dengan meningkatnya premi bruto tersebut. Di sisi lain, pendapatan premi neto juga mengalami peningkatan sebesar 20 persen dari Rp2,3 triliun di September 2023 menjadi Rp2,8 triliun di September 2024. 

Total pendapatan tercatat sebesar Rp1,6 triliun di September 2024, atau meningkat 23 persen secara YoY. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan underwriting result dari Rp520 miliar di September 2023, menjadi Rp725 miliar di September 2024.

Selain itu, peningkatan pada pendapatan operasional lainnya dari Rp347 miliar menjadi Rp420 miliar di September ini.

Sementara laba tahun berjalan mengalami penurunan sebesar 48 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini karena adanya pendapatan lain-lain atas hasil penyelesaian kasus litigasi dengan Citibank di 2023 sebesar Rp1,1 triliun (atau Rp867,8 miliar setelah pajak dan beban lainnya). 

Tanpa memperhitungkan one-off gain dari kasus Citibank, core profit Tugu Insurance dari operasional tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 120 persen YoY dari Rp269 miliar pada tahun lalu menjadi Rp592 miliar di September 2024.

Risk Based Capital (RBC) di September 2024 adalah sebesar 483 persen, di mana angka tersebut masih jauh di atas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen. RBC perseroan saat ini juga masih di atas rata-rata industri asuransi umum dan reasuransi yang tercatat berada di level 330 persen 

Sementara itu, Rasio Kecukupan Investasi (RKI) Tugu Insurance pada September 2024 berada di level 618 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata industri asuransi umum dan reasuransi yang tercatat berada di level 186 persen.

Tingkat RBC dan RKI Tugu Insurance yang lebih tinggi dari rata-rata di industri asuransi umum dan reasuransi ini menunjukkan bahwa perseroan memiliki kesehatan keuangan yang sangat baik, tingkat solvabilitas yang tinggi, dan kemampuan dalam memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.

Saat ini, Tugu Insurance juga sedang mempersiapkan implementasi PSAK 117, di mana perseroan dalam tahap finalisasi penguatan infrastruktur informasi teknologi yang mendukung proses dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar PSAK 117, sehingga diharapkan proses transisi dapat berjalan mulus di 2025. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE