BANKING

Laba Bank BTPN (BTPN) Turun Jadi Rp1,2 Triliun di Semester I-2024, Ini Penyebabnya

Dhera Arizona Pratiwi 30/07/2024 16:57 WIB

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat laba bersih senilai Rp1,2 triliun sepanjang semester I-2024 atau hingga akhir Juni 2024.

Laba Bank BTPN (BTPN) Turun Jadi Rp1,2 Triliun di Semester I-2024, Ini Penyebabnya. (Foto Istimewa)

IDXChannel – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat laba bersih senilai Rp1,2 triliun sepanjang semester I-2024 atau hingga akhir Juni 2024. Capaian ini lebih rendah 15 persen secara year-on-year (yoy) yakni Rp1,46 triliun.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, penurunan laba bersih ini terjadi karena peningkatan biaya kredit sebesar 46 persen yoy atau sebesar Rp540 miliar pasca mengakuisisi OTO Group.

"Penurunan laba bersih juga terjadi akibat kenaikan 26 persen yoy di biaya operasional menjadi Rp4,6 triliun, sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang Bank BTPN sedang kerjakan," katanya dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Henoch menerangkan, laporan keuangan konsolidasi Bank BTPN periode Januari-Juni 2024 telah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance yang Bank BTPN akuisisi pada akhir Maret 2024. Kedua perusahaan pembiayaan tersebut merupakan bagian dari OTO Group yang mayoritas sahamnya kini dimiliki oleh Bank BTPN.

"Akuisisi Bank BTPN terhadap OTO Group berperan besar terhadap pertumbuhan kredit dan aset. Penyaluran kredit melalui OTO Group digunakan untuk mendukung mobilitas masyarakat luas," kata dia.

Aset Bank BTPN tumbuh 22 persen tahun ke tahun (yoy) menjadi Rp235,8 triliun. Sementara, penyaluran kredit Bank BTPN meningkat 19 persen yoy menjadi Rp176,2 triliun pada akhir Juni 2024.

Di sisi lain, saldo current account & saving account (CASA) tercatat meningkat sebesar 29 persen yoy menjadi Rp48,1 triliun pada akhir Juni 2024, dan deposito naik 1 persen yoy menjadi Rp70,9 triliun. Sehingga, rasio CASA turut meningkat menjadi 40,4 persen per akhir Juni 2024.

"Dengan demikian, total dana pihak ketiga tumbuh 11 persen yoy menjadi hampir Rp119,0 triliun pada akhir Juni 2024. Bank BTPN senantiasa mengoptimalkan biaya dana," ujar Henoch.

Dalam upaya perusahaan meningkatkan penyaluran kredit, khususnya di sektor-sektor potensial, Bank BTPN tetap menjaga kualitas kreditnya. Rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 2,21 persen per akhir Juni 2024, lebih rendah dibanding rata-rata industri sebesar 2,34 persen pada akhir Mei 2024.

Lebih lanjut Henoch menuturkan, upaya Bank BTPN dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih pun meningkat, tercermin dari net interest margin (NIM) yang naik menjadi 6,41 persen pada akhir Juni 2024 dari 6,33 persen setahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih Bank BTPN juga naik sebesar 17 persen yoy menjadi hampir Rp7,0 triliun pada 30 Juni di tengah kondisi suku bunga yang masih tinggi.

"Kenaikan di pendapatan bunga bersih tersebut mendorong pendapatan operasional (konsolidasi) untuk tumbuh 18 persen yoy menjadi Rp8,2 triliun," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE