BANKING

Laba BCA Digital Melesat 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendongkraknya

Anggie Ariesta 15/11/2024 12:30 WIB

PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatatkan laba bersih Rp72,13 miliar di kuartal III-2024.

Laba BCA Digital Melesat 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendongkraknya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatatkan laba bersih Rp72,13 miliar di kuartal III-2024. Jumlah ini naik 532,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp11,40 miliar.

Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan, kenaikan laba bersih yang signifikan ini merupakan hasil dari peningkatan efisiensi yang tercermin pada Rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) sebesar 91,7 persen per September 2024 yang jauh membaik dibandingkan dengan September 2023 sebesar 98,3 persen.

"Ditambah lagi produktivitas yang telah dicapai oleh perseroan, dalam mengelola pertumbuhan aset dan liabilitas serta memperluas portofolio kredit, turut berkontribusi dalam pencapaian ini," kata Lanny dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Menurut Lanny, pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para stakeholders BCA Digital melalui inovasi layanan keuangan yang relevant dan reliable terhadap kebutuhan pasar.

"Kami berharap strategi ini dapat terus memperkuat posisi BCA Digital di industri perbankan digital Indonesia," ujar Lanny.

Lanny menjelaskan, capaian tersebut ditopang oleh beberapa hal. Pertama, pertumbuhan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) perusahaan yang mencapai Rp705,6 miliar pada September 2024, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp405,01 miliar.

Kedua, pertumbuhan NII selaras dengan pertumbuhan net interest margin (NIM) yang membaik di angka 6,48 persen. Angka ini meningkat dibandingkan September 2023 yang berkisar di angka 4,88 persen. 

Menurutnya, kedua hal tersebut mencerminkan profitabilitas yang baik dan pengelolaan aset yang lebih efisien.

Selain itu, dari fungsi intermediasi, BCA Digital juga mencatatkan penyaluran kredit yang juga naik dari Rp4,64 triliun menjadi Rp5,51 triliun.

Kenaikan juga terlihat di untuk aset BCA Digital yang kini mencapai Rp15,26 triliun. Angka ini meningkat dari Rp13,50 triliun pada akhir 2023.

Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan signifikan terutama pada deposito yang meningkat dari Rp5,68 triliun menjadi Rp6,21 triliun dan tabungan yang naik dari Rp3,30 triliun menjadi Rp4,74 triliun.

“Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah semakin kuat terhadap BCA Digital. Kami akan terus menjaga kualitas layanan secara optimal untuk menjawab kebutuhan nasabah,” kata Lanny.

Mengutip data  Bank Indonesia (BI), transaksi digital banking alias perbankan digital tercatat mencapai 66,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen (yoy) pada kuartal III-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi teknologi yang lebih cepat dan perubahan pola transaksi masyarakat yang semakin digital.

Temuan tersebut sejalan dengan hasil Survei Layanan Keuangan McKinsey pada 2021 yang menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen responden di Indonesia kini beralih ke layanan perbankan digital untuk transaksi sehari-hari, terutama karena kemudahan akses dan efisiensi waktu.

“BCA Digital akan terus mengoptimalkan strategi peningkatan layanan dan inovasi produk untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” kata dia.

Hingga akhir 2024, BCA Digital memandang optimistis kinerja industri perbankan digital di Indonesia yang semakin matang dan kompetitif. Dengan peluang yang terbuka untuk memperluas layanan dan memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam, perseroan akan terus berinovasi dalam menjawab tantangan industri perbankan digital di Indonesia.

"Perseroan juga berharap fundamental dan kinerja keuangan BCA Digital semakin kuat, sehingga pencapaian kami dapat terus ditingkatkan ke depannya," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE