BANKING

Laba Bersih PermataBank (BNLI) Tumbuh 64 Persen Jadi Rp2 Triliun di 2022

Dhera Arizona 24/02/2023 15:34 WIB

PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank mencatatkan laba bersih Rp2 triliun sepanjang 2022. Angka ini tumbuh 64% secara year-on-year (yoy).

Laba Bersih PermataBank (BNLI) Tumbuh 64 Persen Jadi Rp2 Triliun di 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank mencatatkan laba bersih Rp2 triliun sepanjang 2022. Angka ini tumbuh 64% secara year-on-year (yoy).

Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli mengatakan, pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2% yoy didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4% yoy.

"Bank terus menjaga momentum pertumbuhan aset dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.  Walaupun dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan upaya pemulihan ekonomi Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi yang ditulis pada Jumat (24/2/2023).

Kata Meliza, PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8% yoy menjadi sebesar Rp255,1 triliun.

Kemudian, penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8,7% yoy menjadi sebesar Rp136,3 triliun. Didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3% dan 12,6%.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat sebesar 8,8% yoy menjadi Rp195,6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8% yoy.

"Sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar," jelas Meliza.

Dia menerangkan, biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi Bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54%.

Sementara itu, rasio NPL gross di akhir Desember 2022 terjaga pada level 3,1% atau membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2%. Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,4% dibandingkan dengan 0,7% di akhir Desember 2021 lalu.

"Rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 240%. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset," terangnya.

Sejalan dengan penurunan rasio NPL, rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan dari 14,6% di tahun 2021 menjadi 10,9% per akhir tahun 2022.

(YNA)

SHARE