BANKING

Laba BNI (BBNI) Naik 14,2 Persen, Tembus Rp20,9 Triliun di 2023

Anggie Ariesta 26/01/2024 17:34 WIB

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat perolehan laba bersih di 2023 yaitu sebesar Rp20,9 triliun.

Laba BNI (BBNI) Naik 14,2 Persen, Tembus Rp20,9 Triliun di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat perolehan laba bersih di 2023 yaitu sebesar Rp20,9 triliun. Angka ini meningkat 14,2 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu seiring dengan kemampuan bank dalam membukukan tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 15,2%, naik 120 basis poin (bps) dibandingkan dengan capaian sebelum pandemi COVID-19 atau 2019.

"Pencapaian ini diperoleh di tengah nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, sehingga menggambarkan naiknya tingkat profitabilitas perusahaan," ujar Royke dalam Press Conference Kinerja Full Year 2023 BNI, Jumat (26/1/2024).

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

"Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat pondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global," jelasnya.

Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Sementara itu, biaya provisi yang dikeluarkan bank berlogo 46 itu juga mengalami penurunan yang akhirnya turut mendongkrak laba. Biaya provisi BNI tercatat turun 20,1% YoY menjadi Rp 9,19 triliun.

Dari sisi fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 695,08 triliun sepanjang 2023 atau naik sekitar 7,6% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan kredit industri yang mencapai 10,4% YoY.

Namun, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) milik BNI mampu lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan DPK industri yang hanya 3,8% YoY. BNI mampu menumbuhkan DPK sepanjang 2023 sekitar 5,4% menjadi Rp 810,73 triliun.

(SLF)

SHARE