BANKING

LPS: Imbas Tata Kelola Buruk, Setiap Tahun Ada Delapan Bank Perkreditan Rakyat Bangkrut

Ikhsan Permana SP/MPI 06/12/2023 22:47 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, setiap tahun rata-rata tujuh hingga delapan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengalami kebangkrutan.

LPS: Imbas Tata Kelola Buruk, Setiap Tahun Ada Delapan Bank Perkreditan Rakyat Bangkrut . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, setiap tahun rata-rata tujuh hingga delapan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengalami kebangkrutan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, hal tersebut bukan karena perburukan ekonomi, tapi karena tata kelola manajemen BPR yang buruk.

"Memang BPR setiap tahun ada yang jatuh, rata-rata tujuh sampai delapan. Tahun ini rendah, tapi bukan karena perburukan ekonomi, itu utamanya karena bad management saja," ungkap Purbaya dalam acara LPS Award 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Dia mengatakan, tahun ini BPR yang tumbang mengalami penurunan, hingga Oktober 2023, bari ada BPR yang jatuh dan sudah dilakukan resolusi.

"Di tahun ini LPS melakukan resolusi terhadap 4 BPR yang hingga 30 Oktober sudah dibayarkan klaimnya kepada nasabah sebesar lebih dari Rp260 miliar," ujarnya.

Di sisi lain, Purbaya menyatakan, secara umum, perbankan nasional saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Hal itu tercermin dari level permodalan perbankan nasional yang tebal. Per Oktober 2023, CAR berada pada level 27,48%. Likuiditas juga dalam kondisi yang mencukupi.

Indikator AL/NCD (Alat Likuid/Non-Core Deposit) dan AL/DPK (Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga) masing-masing sebesar 117,29% dan 26,36%, keduanya jauh di atas threshold. Intermediasi perbankan pada bulan Oktober 2023 juga berkembang dengan baik, dengan kredit yang tumbuh sebesar 8,99% YoY. 

"Sementara itu Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,43% di periode yang sama, seiring dengan percepatan pada aktivitas ekonomi nasional melalui belanja korporasi dan juga daerah," pungkasnya.

(SLF)

SHARE