Mandiri Investment Forum 2024 Soroti Tantangan Global hingga Optimisme Industri Perbankan
MIF 2024 yang mengangkat tema Thriving Through Transition memiliki rangkaian acara yang terdiri atas Site Visits, Macro Day, dan Corporate Day.
IDXChannel - Bank Mandiri (BMRI) bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 selama lima hari, dimulai dari 4 hingga 8 Maret 2024.
MIF 2024 yang mengangkat tema Thriving Through Transition memiliki rangkaian acara yang terdiri atas Site Visits, Macro Day, dan Corporate Day.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan MIF 2024 menekankan pada pembahasan terkait strategi dan kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di era transisi.
Hal itu, berkaca pada masih tingginya tantangan global seperti perlambatan ekonomi dunia, eskalasi geopolitik global, dan era suku bunga tinggi yang masih berlanjut di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS).
"Forum ini menjadi bentuk komitmen perseroan dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global," ujar Darmawan di MIF 2024, Selasa (5/3/2024).
Bank Mandiri Group berharap calon investor dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan pemerintah untuk menarik investasi.
Khusus pada Macro Day yang digelar untuk publik, MIF 2024 diharapkan tidak hanya mampu membangun kepercayaan investor terhadap ekonomi pasca pemilu, tetapi juga diharapkan memberikan pengetahuan dan ilmu yang lebih luas, khususnya dalam era transisi di tahun ini.
"Kami sangat optimistis, kinerja industri perbankan di Indonesia tetap bertumbuh pada tahun 2024 sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional," ungkap Darmawan.
Saat ini industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik, dengan permintaan kredit yang meningkat, likuiditas yang memadai, permodalan yang cukup kuat, serta kualitas aset yang tetap terjaga.
"Untuk itu Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendukung ekspansi bisnis perbankan yang terukur agar dapat berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Kendati berada di tengah volatilitas pasar keuangan global, optimisme terhadap sektor perbankan di Indonesia tetap terjaga.
Merujuk pada laporan Bank Indonesia (BI), kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38% secara tahunan atau year on year (YoY).
Riciannya, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi maupun modal kerja perbankan masing-masing tumbuh signifikan 12,26% YoY dan 10,05% di akhir 2023.
Pencapaian ini juga diikuti dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga.
Survei perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) pun turut menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan ini akan berlanjut di 2024.
(NIA)