Masuki Babak Akhir, Bank Jatim (BJTM) Targetkan KUB Selesai Oktober 2025
Bank Jatim (BJTM) memastikan bahwa proses pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan BPD-BPD lain tengah memasuki babak akhir.
IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) memastikan bahwa proses pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan BPD-BPD lain tengah memasuki babak akhir.
Bank Jatim melakukan sinergi dengan lima BPD yakni Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra, dan Bank Banten (BEKS). Dari lima bank tersebut, baru satu bank yang masuk KUB dengan Bank Jatim selaku induk.
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi, dan Jaringan Bank Jatim, Arif Suhirman mengatakan, sejauh ini baru Bank NTB Syariah yang masuk KUB di mana persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diberikan pada akhir 2024 lalu.
Saat ini, kata Arief, perseroan tengah memproses dan mengajukan restu OJK atas empat KUB sisanya, yakni Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra, dan Bank Banten (BEKS)
"Harapan kami tentunya paling cepat September akhir ini selesai, paling lambat Oktober itu sudah disetujui oleh OJK," katanya dalam Public Expose Live 2025, Kamis (11/9/2025).
Arif juga memastikan, penambahan lima BPD ini merupakan yang terakhir, sehingga tidak ada lagi rencana manajemen untuk menambah BPD baru untuk masuk dalam KUB.
"Dan ini adalah KUB yang terakhir yang sesuai di dalam POJK yang ada, sehingga insyaallah sudah tidak lagi KUB dari lima bank yang tadi kami sampaikan," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, KUB ini merupakan sinergi nyata yang dilakukan Bank Jatim untuk memperkuat ekosistem bank daerah. Dia menilai, bank-bank daerah memiliki persoalan yang serupa sehingga dengan adanya KUB, setiap bank bisa saling memperkuat.
Dari sisi permodalan, Bank Jatim bisa menjadi mitra strategis untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas BPD anggota KUB. Dari aspek bisnis dan keuangan, para anggota KUB bisa saling berkolaborasi bisnis.
"Kemudian aspek pendukung lainnya bisa menciptakan nilai di luar bisnis seperti implementasi GCG, Sumber Daya Manusia, Budaya Perusahaan, dan IT," ujar Arif.
(Rahmat Fiansyah)