BANKING

Maybank Indonesia (BNII) Raih Laba Rp1,74 Triliun pada 2023

Dhera Arizona 28/02/2024 07:30 WIB

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba bersih Rp1,74 triliun sepanjang 2023.

Maybank Indonesia (BNII) Raih Laba Rp1,74 Triliun pada 2023. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba bersih Rp1,74 triliun sepanjang 2023. Capaian ini tumbuh 18,5% jika dibandingkan 2022 yang sebesar Rp1,47 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia (BNII) Taswin Zakaria mengatakan, kinerja ini berkat pendapatan operasional meningkat sehubungan dengan imbal hasil kredit dan komposisi aset yang membaik. Hal ini didukung oleh kinerja pembiayaan ritel serta non-ritel RSME dan Unit Usaha Syariah yang tumbuh positif.

"Demikian juga, kondisi perekonomian Indonesia dan daya beli masyarakat yang terus meningkat sepanjang tahun 2023, turut berkontribusi pada peningkatan laba bank," ujarnya dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Net interest income (NII) naik 3,7% didukung imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik. Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat 7 bps menjadi 5,0%, meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun. 

Pendapatan fee-based naik 15,6% menjadi Rp2,03 triliun dari Rp1,76 triliun tahun sebelumnya sehubungan dengan pendapatan fee transaksi Global Markets (GM) yang tumbuh 33,6% menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar.

Total kredit yang disalurkan mencapai Rp116,00 triliun atau tumbuh 7,6% dari Rp107,82 triliun tahun sebelumnya. Capaian ini seiring dengan iklim bisnis yang stabil dan daya beli masyarakat yang menguat di sepanjang 2023.

Simpanan nasabah tercatat tumbuh 9,3% menjadi Rp115,50 triliun dari Rp105,71 triliun tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan meningkatnya CASA sebesar 8,6% dan Deposito Berjangka sebesar 10,0%. 

Peningkatan CASA ditopang oleh Giro yang tumbuh 10,2% dan Tabungan yang meningkat 6,1%.

"Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan strategi Bank untuk mengoptimalkan dana murah. Deposito Berjangka juga tumbuh 10,0% seiring dengan tren peningkatan sejak semester pertama 2023," jelas Taswin.

Selain itu, perseroan mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023 dari 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022.

Per Desember 2023, rasio Loan to Deposit (LDR) berada pada level 96,3% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada pada level yang sehat sebesar 210,2%, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100%.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat sebesar 27,7% pada Desember 2023 dengan total modal tercatat sebesar Rp29,84 triliun pada akhir Desember 2023.

(YNA)

SHARE