Melesat 82 Persen, Citi Indonesia Cetak Laba Rp2,5 Triliun
Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp2,5 triliun pada 2023 atau melejit 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
IDXChannel - Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp2,5 triliun pada 2023 atau melejit 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya laba bersih terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan di lini bisnis institutional banking dan pendapatan non-operasional lainnya.
Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,27% dari sebelumnya 2,27% di tahun 2022 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 14,14% dari 9,01%.
Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 267% dan 126%, di atas ketentuan minimum.
Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 37,85%, meningkat 27,51% dibandingkan 2022.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan bahwa tahun 2023 menjadi tahun yang bersejarah juga transformatif bagi Citi Indonesia.
"Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara," kata Batara dalam konferensi pers paparan kinerja, Selasa (2/4/2024).
Menurut Batara, komitmen Citi untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu kami untuk terus memberikan kinerja yang baik di tahun 2023.
"Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi Citi, dan kedepannya, kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan di tanah air," ungkap Batara.
Pasca penjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis Perbankan Institusional yang meliputi lini bisnis Perbankan Korporat, Perbankan Komersial, Markets, Treasury and Trade Solutions dan Layanan Sekuritas.
Di lini bisnis Perbankan Korporat, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.
Sepanjang 2023, bisnis Institutional Banking mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15%, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan.
Lini bisnis Global Subsidiaries Group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan double-digit sepanjang tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia.
Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan per tahun yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 5%.
(DES)