BANKING

Naik 12 Persen, Uang Beredar Tembus Rp7.854,8 Triliun di Mei 2022

Kunthi Fahmar Sandy 29/06/2022 10:26 WIB

Sementara itu, pertumbuhan giro rupiah menunjukkan peningkatan, dari 28,0% (yoy) pada April 2022 menjadi 32,6% (yoy) pada Mei 2022

Naik 12 Persen, Uang Beredar Tembus Rp7.854,8 Triliun di Mei 2022 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia mencatat, posisi M2 atau uang beredar Mei 2022 sebesar Rp7.854,8 triliun, atau tumbuh 12,1% (yoy), tetap kuat dibandingkan pertumbuhan pada April 2022 yang tercatat sebesar 13,6% (yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan seluruh komponennya, baik M1 (uang beredar sempit), uang kuasi maupun surat berharga selain saham. 

"M1 tumbuh 18,4% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya (20,8%, yoy), terutama uang kartal dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu," katanya Rabu (29/6/2022).

Peredaran uang kartal pada Mei 2021 sebesar Rp820,2 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (22,3%, yoy) sejalan dengan kembali normalnya kebutuhan kartal masyarakat pasca Idul Fitri 1443 H. 

Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 48,5% terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.169,3 triliun pada posisi laporan atau tumbuh 13,2% (yoy), melambat dibandingkan April 2022 (15,9%, yoy). 

"Sementara itu, pertumbuhan giro rupiah menunjukkan peningkatan, dari 28,0% (yoy) pada April 2022 menjadi 32,6% (yoy) pada Mei 2022," sebut dia.

Di sisi lain, dana float uang elektronik sebesar Rp9,8 triliun, tumbuh 23,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (29,3%, yoy). Pangsa dana float (saldo) uang elektronik terhadap M1 pada 

posisi laporan sebesar 0,2%. Uang kuasi, dengan pangsa 42,7% dari M2, tercatat Rp3.356,2 triliun pada Mei 2022, atau tumbuh 4,6% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya (5,0%, yoy). 

Menurut Erwin, perlambatan uang kuasi 

terutama disebabkan oleh komponen simpanan berjangka dan tabungan lainnya, masing-masing menjadi sebesar -0,03% (yoy) dan 18,3% (yoy). 

Kontraksi pertumbuhan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan. Sementara itu, giro valas tercatat tumbuh meningkat 

menjadi 27,4% (yoy).

(SAN)

SHARE