OJK Optimistis Target Besar Literasi dan Inklusi Keuangan RI Tercapai Sebelum 2029
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target besar untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional dapat tercapai sebelum 2029.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target besar untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional dapat tercapai sebelum 2029. Target ini seiring dengan hasil positif dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menjelaskan arah pembangunan jangka menengah nasional sudah menetapkan target jelas untuk indeks literasi dan inklusi keuangan.
“Kalau kita lihat ya, target bagi literasi dan inklusi keuangan itu disebutkan dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025 sampai 2029,” ujar Friderica yang kerap disapa Kiki itu dalam konferensi pers Hasil Survei SNLIK 2025, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Berdasarkan beleid tersebut, target literasi keuangan nasional di 2029 ditetapkan sebesar 69,35 persen, sementara target inklusi keuangan sebesar 93 persen.
Kiki optimistis angka tersebut bisa diraih lebih cepat dari tenggat yang ditentukan.
“Angkanya berapa? Di 2029 target literasi keuangan itu 69,35 persen. Sedangkan target inklusi keuangan di 2029 itu 93 persen. Jadi insyaallah kita yakin didukung teman-teman media nih ya untuk bisa mencapai target ini secara bersama-sama,” ujar Kiki.
Tak hanya untuk jangka menengah, pemerintah juga sudah menetapkan target jangka panjang dalam UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Dalam aturan itu, indeks inklusi keuangan Indonesia ditargetkan mencapai 98 persen pada 2045, bertepatan dengan visi Indonesia Emas.
“Jadi harapannya seluruh masyarakat Indonesia itu sudah terinklusi keuangan,” kata Kiki.
Dia menegaskan, dorongan terhadap literasi dan inklusi keuangan menjadi perhatian serius OJK. Apalagi juga mendapat dukungan penuh dari Presiden untuk mempercepat pemerataan akses layanan keuangan ke seluruh pelosok negeri.
“Jadi semoga kita bisa mencapai sebelum itu (2029),” tutur Kiki.
Hasil SNLIK 2025
Sebagai catatan, SNLIK 2025 yang dirilis OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan indeks literasi keuangan nasional sebesar 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan hasil SNLIK 2024 yang mencatatkan literasi di angka 65,43 persen dan inklusi di 75,02 persen.
Penghitungan indeks tahun ini dilakukan lewat 2 pendekatan, yakni Metode Keberlanjutan yang mencakup sembilan sektor jasa keuangan dan sistem pembayaran, serta Metode Cakupan DNKI yang lebih luas, termasuk BPJS dan lembaga jasa keuangan lainnya.
(Fiki Ariyanti)