BANKING

Pegadaian Optimistis Aset Tembus Rp100 Triliun di Akhir 2024

Rahmat Fiansyah 28/09/2024 17:02 WIB

PT Pegadaian optimistis nilai aset perusahaan pada akhir tahun ini bisa menembus Rp100 triliun.

PT Pegadaian optimistis nilai aset perusahaan pada akhir tahun ini bisa menembus Rp100 triliun. (Foto: Dok. BRI)

IDXChannel - PT Pegadaian yakin nilai aset perusahaan pada akhir tahun ini bisa menembus Rp100 triliun. Pasalnya, aset anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) itu hingga Agustus 2024 sudah mencapai Rp98,9 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, pertumbuhan aset perusahaan didorong oleh peningkatan penyaluran pinjaman, di mana nilai outstanding loan per 31 Agustus 2024 tercatat Rp 81,8 triliun, tumbuh 25,8 persen secara tahunan. Aset ini diharapkan dapat terus bertumbuh seiring dengan peningkatan kinerja Pegadaian di masa yang akan datang.

"Kami harap aset ini dapat terus bertumbuh dan berkembang sejalan dengan peningkatan kinerja Pegadaian, apalagi sekarang kami sudah tergabung dalam holding ultra mikro, semoga ke depannya kinerja perusahaan terus meningkat dan semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dari Pegadaian, khususnya UMKM,” ujar Damar lewat keterangan resmi, Sabtu (28/9/2024).

Nilai aset Pegadaian terus tumbuh dari tahun ke tahun. Secara historis, aset Pegadaian pada 2020 tercatat Rp71,4 triliun, kemudian menjadi 65,8 triliun pada 2021. Pegadaian kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan pada 2022 dengan nilai aset Rp73,3 triliun dan kembali bertumbuh pada 2023 dengan capaian aset Rp82,6 triliun.

Sejalan dengan kinerja tersebut, kata Damar, Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat. Di samping industri pergadaian dan pembiayaan UMKM, kini perusahaan yang dulunya bernama Bank Van Leening itu juga mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas.

“Pegadaian akan terus melakukan optimalisasi aset dan service excellence guna meningkatkan kinerja positif perusahaan kedepan secara berkelanjutan, termasuk penurunan NPL (Non Performing Loan) yang berhasil ditekan menjadi 0,93 persen per 31 Agustus 2024 dari angka 1,71 persen pada Agustus 2023 lalu,” ujar Damar.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE