BANKING

Pendapatan Bunga Adira Finance Rp6,7 Triliun, Pembiayaan Mobil Naik Signifikan

Viola Triamanda/MPI 02/11/2022 14:48 WIB

Pendapatan bunga berasal dari pembiayaan yang tumbuh 5% secara yoy menjadi Rp41,8 triliun. Pembiayaan untuk segmen mobil naik cukup signifikan.

Pendapatan Bunga Adira Finance Rp6,7 Triliun, Mayoritas dari Pembiayaan Mobil. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pulihnya daya beli masyarakat turut mendorong kinerja industri otomotif. Hal itu pun berdampak positif terhadap kinerja keuangan Adira Finance

Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan pembiayaan baru tumbuh sebesar 21% secara year on year (yoy) menjadi Rp21,9 triliun. Secara rinci, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 37% dan 2% secara tahunan.

''Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022, total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) berhasil tumbuh sebesar 5% yoy menjadi sebesar Rp 41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," jelasnya kepada media saat media update kinerja keuangan Adira Finance Q3 Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (11/2/22).

Dia melanjutkan bahwa dari sisi keuangan, pendapatan bunga Adira Finance meningkat sebesar 2% yoy menjadi Rp6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5% yoy menjadi Rp2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.

Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6% yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 13,1% menjadi 18,1% pada September 2022. 

Beban operasional relatif stabil menjadi Rp2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 39% yoy menjadi Rp683 miliar hingga September 2022.

Dia menambahkan bahwa Adira Finance berhasil membukukan laba bersih naik signifikan sebesar 52% yoy menjadi Rp1,1 triliun. Sehingga Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing meningkat menjadi 6,3% dan 17,3% dari sebelumnya sebesar 3,7% dan 12,6% pada September 2022. 

Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola dilevel 1,9%, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2%. Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. 

Per posisi September 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan pada September 2022 tercatat turun 9% yoy menjadi Rp 10,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 42%:58%. H

Gearing ratio turun menjadi 1,1 kali dari sebelumnya 1,4 kali pada September 2022, sehingga perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

(FRI)

SHARE