Penyaluran Kredit Bank Tembus Rp8.196 Triliun pada November 2025
Penyaluran kredit yang disalurkan oleh perbankan pada November 2025 tercatat Rp8.196,4 triliun atau tumbuh 7,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan sebelumnnya.
IDXChannel - Penyaluran kredit yang disalurkan oleh perbankan pada November 2025 tercatat Rp8.196,4 triliun atau tumbuh 7,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2025 sebesar 7,0 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, penyaluran kredit kepada debitur
korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 11,5 persen (yoy) dan 3,7 persen (yoy).
Adapun berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada November 2025 tumbuh 2,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,1 persen (yoy).
"Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Konstruksi dan Jasa-jasa," katanya Rabu (24/12/2025).
Kredit Investasi (KI) pada November 2025 tumbuh sebesar 17,8 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,0 persen (yoy), terutama bersumber dari sektor Pengangkutan dan Komunikasi, serta sektor Industri Pengolahan dan sejenisnya.
Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada November 2025 tumbuh sebesar 7,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan Oktober 2025 yang tumbuh sebesar 6,9 persen (yoy), didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Multiguna.
Penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,0 persen (yoy) terutama berasal dari pertumbuhan kredit kredit real estate (8,2 persen, yoy).
Dia menuturkan, penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,0 persen (yoy) terutama berasal dari pertumbuhan kredit kredit real estate (8,2 persen, yoy).
"Penyaluran kredit kepada UMKM pada November 2025 terkontraksi sebesar 0,7 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,1 persen (yoy)," tutur dia.
Kontraksi tersebut didorong oleh kredit skala mikro dan menengah yang masing-masing terkontraksi sebesar 5,5 persen (yoy) dan 0,6 persen (yoy).
Sementara itu, kredit UMKM pada skala kecil tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, kontraksi kredit UMKM pada November 2025 dipengaruhi oleh Kredit Modal Kerja (-4,1 persen yoy).
(kunthi fahmar sandy)