Penyaluran Kredit BNI (BBNI) Januari-September 2024 Capai Rp735 Triliun, Didorong Segmen Ini
Penyaluran kredit Bank BNI (BBNI) selama tiga kuartal pertama tahun ini tumbuh hampir 10 persen. Apa segmen yang menjadi pendorong utama pertumbuhan itu?
IDXChannel – Penyaluran kredit Bank BNI (BBNI) selama tiga kuartal pertama tahun ini tumbuh hampir 10 persen. Segmen korporasi menjadi pendorong utama pertumbuhan itu.
Direktur Finance PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Novita Widya Anggraini mengatakan, kinerja intermediasi bank pelat merah itu tumbuh positif dan seimbang. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang semakin membaik.
Menurut Novita, mesin pertumbuhan bisnis BNI berada dalam kondisi prima untuk melakukan ekspansi sambil tetap menjaga kualitas aset. Salah satunya adalah penyaluran kredit.
"Hal ini tercermin dalam penyaluran kredit yang tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp735 triliun hingga September 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp409,2 triliun," kata Novita dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6 persen yoy menjadi Rp137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai pendorong utama.
"Tahun ini untuk segmen menengah dan kecil masih difokuskan dalam hal perbaikan credit underwriting sehingga kedua segmen ini akan siap menjadi diversifikasi pertumbuhan kredit BNI tahun depan," ujar Novita.
Anak Perusahaan BNI, seperti BNI Finance, telah menjadi mesin pertumbuhan baru. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama (joint financing) untuk meningkatkan kredit segmen consumer, terutama untuk produk kredit kendaraan bermotor (KKB).
Kerja sama tersebut menghasilkan pertumbuhan yang baik, dengan penyaluran KKB mencapai Rp1 triliun per September 2024, naik dibandingkan periode 2023. Hal itu sesuai dengan strategi BNI untuk memperkuat sinergi antar anggota Grup BNI.
Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang berhasil dipertahankan di level 2 persen pada kuartal III-2024.
Kredit berisiko atau loan at risk (LaR) membaik menjadi 11,8 persen, sehingga cost of credit (CoC) dapat dijaga di angka 1 persen. Beban provisi juga turun sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp5,4 triliun.
Penyaluran kredit BNI yang sehat juga di-support oleh pertumbuhan dana CASA (giro dan tabungan). Per September 2024, CASA BNI mampu tumbuh 5,5 persen yoy terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh solid 7,4 persen yoy.
(Ahmad Islamy Jamil)