Penyaluran Kredit Digital Moncer, Laba Bank Raya (AGRO) Melesat 115 Persen di Kuartal II
PT Bank Raya Indonesia Tbk atau Bank Raya (AGRO) membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar pada kuartal II-2024.
IDXChannel - PT Bank Raya Indonesia Tbk atau Bank Raya (AGRO) membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar pada kuartal II-2024. Capaian ini melesat 115,9 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan laba ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik. Ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, serta transformasi model bisnis dengan peralihan portofolio kredit ke digital.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, dalam kuartal II-2024, Bank Raya terus membuktikan pertumbuhan kinerja yang positif.
"Kami terus berfokus untuk menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan para nasabah melalui keunggulan produk kami untuk menghadirkan produk bank digital yang shorter, faster, smaller," kata dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Juat (26/7).
"Untuk itu, kami terus melakukan eksplorasi ke sektor-sektor ekonomi dan segmen bisnis yang memiliki prospek yang menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digital kami," sambung Bagus.
Kinerja positif ini pun ditopang oleh total penyaluran kredit sepanjang April-Juni 2024 sebesar 12,1 persen (yoy) atau mencapai Rp6,8 triliun. Kenaikan tersebut turut mengerek pertumbuhan total aset perseroan di kuartal II ini menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9 persen (yoy).
Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital selama semester I-2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3 persen yoy), sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5 persen (yoy) mencapai Rp1,5 triliun.
Pencapaian kinerja perseroan yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan.
Hal ini tercermin dari perbaikan rasio NIM pada kuartal II-2024 menjadi 4,31 persen dari sebelumnya 3,53 persen, serta rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 52,44 persen dari sebelumnya 82,95 persen.
"Bank Raya juga akan terus mendorong keunggulan Online to Offline (O2O) untuk semakin mempermudah akses nasabah melalui Community Branch perseroan yang tersebar di berbagai daerah yang akan dioptimalkan untuk eksplorasi potensi dalam pemberdayaan komunitas-komunitas guna mendorong pertumbuhan transaksi di Bank Raya," kata Bagus.
Salah satu penggerak pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan, salah satu produk pinjaman unggulan perseroan yang ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink).
Di mana pada semester I-2024 tercatat telah disalurkan sebanyak Rp7,2 triliun atau tumbuh 58,9 persen (yoy) kepada kurang lebih 32 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian. Untuk posisi akhir kuartal II-2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp490 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4 persen (yoy).
Selain itu, juga tercatat pertumbuhan pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap sebesar 89,7 persen (yoy) atau outstanding tercatat mencapai Rp372 miliar.
Adapun outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp570 miliar atau tumbuh 28,2 persen (yoy).
Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga.
Di kuartal II-2024, Bank Raya berhasil memperbaiki rasio NPL gross menjadi 4,14 persen dan NPL Net sebesar 1,80 persen dari sebelumnya masing-masing tercatat 4,35 persen dan NPL Nett sebesar 1,75 persen di kuartal II-2023.
Pertumbuhan kredit diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan Giro sebesar 55,4 persen (yoy) menjadi Rp772 miliar, Tabungan menjadi Rp1,5 triliun atau tumbuh 5,1 persen (yoy) dan Deposito menjadi Rp6,3 triliun atau tumbuh 1,9 persen (yoy).
Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy). Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari.
Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada kuartal II-2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya pada 24 persen di kuartal II-2023.
Pertumbuhan dari sisi kredit diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi DPK membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga, tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya sebesar 78,25 persen di kuartal II ini dari sebelumnya sebesar 73,77 persen pada Kuartal II-2023.
Dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR pada kuartal II-2024 sebesar 40,84 persen, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.
Perkuat Jangkauan ke Komunitas
Pada kuartal II ini, Bank Raya aktif memperkenalkan beberapa produk dan fitur baru, seperti Saku Bareng untuk memudahkan komunitas dalam pengelolaan keuangan komunitas dan memantau transaksi finansial bersama.
Perluasan adopsi Saku Bisnis untuk pelaku usaha sehingga memudahkan mereka untuk mengatur keuangan dan transaksi harian usaha mereka, serta optimalisasi QRIS Bisnis untuk membantu para pelaku usaha agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen untuk bertransaksi non-tunai yang semakin tinggi.
Di samping itu, langkah untuk mendorong penetrasi produk di berbagai komunitas juga dilakukan melalui program Cluster Unggulan yang merupakan program pemberdayaan komunitas pelaku usaha lokal yang memiliki potensi agar mereka dapat mengoptimalkan kemudahan digitalisasi perbankan guna mendukung perluasan usaha mereka.
Bagus mengatakan, fungsi intermediasi yang baik tersebut membuktikan komitmen pertumbuhan bisnis digital berkelanjutan dan langkah yang sejalan dengan ekspansi bisnis digital ke depan.
Pencapaian-pencapaian tersebut semakin mengukuhkan roadmap Bank Raya bertransformasi menjadi bank digital yang tumbuh sehat dan tangguh, serta semakin mempercepat langkah Bank Raya menuju pertumbuhan berkelanjutan.
(Fiki Ariyanti/ADV)