Perangi Praktik Jahat Social Engineering, Bank BRI (BBRI) Tegaskan Hal Ini
yang paling marak dilakukan pelaku, adalah membagikan link atau file apk melalui aplikasi chat, seperti whatsapp dan SMS.
IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau Bank BRI memastikan hanya menggunakan satu sambungan resmi dalam berkomunikasi dengan nasabah, yaitu melalui Contact BRI di nomor 1500017.
Kepastian itu disampaikan BBRI dalam rangka memerangi praktik kejahatan dengan modus social engineering (soceng) yang saat ini marak terjadi, dan menyasar para nasabah perbankan.
Karenanya, dengan hanya menggunakan satu nomor resmi, pihak BBRI mengimbau kepada nasabah dan seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan nomor tidak jelas yang mengatasnamakan BRI.
"BRI tidak pernah membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah selalu waspada terhadap modus tindak kejahatan social engineering. Nasabah juga terus diimbau untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," ujar Corporate Secretary BBRI, Agustya Hendy Bernadi, dalam keterangan resminya, Sabtu (30/12/2023).
Di samping itu, Agustya mengungkap bahwa pihaknya juga secara aktif telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dalam menyampaikan laporan agar pelaku kejahatan perbankan dapat ditindak.
"BRI juga mendukung dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan social engineering. Langkah proaktif BRI dalam mendukung pengungkapan kejahatan social engineering yang dilakukan ini diharapkan dapat meredam kejahatan-kejahatan serupa muncul kembali," tutur Hendy.
Saat ini, Agustya menjelaskan, pihaknya gencar menggelar sejumlah program edukasi dan berbagi langkah praktis yang bisa digunakan nasabah dalam menghindarkan diri dari praktik kejahatan soceng.
Salah satunya melalui kampanye (campaign) #BilangAjaGak untuk menolak mentah-mentah segala modus penipuan di platform digital.
Beragam modus penipuan dengan modus soceng dapat ditemui di era saat ini. Di antaranya, yang paling marak dilakukan pelaku, adalah membagikan link atau file apk melalui aplikasi chat, seperti whatsapp dan SMS, dengan menggunakan nomor tak dikenal.
Dengan mengatasnamakan bank ternama dan menjanjikan penawaran menggiurkan, nasabah secara tidak langsung dipengaruhi untuk meng-klik link terkait. Tak hanya itu, terdapat modus-modus lain yang juga perlu diwaspadai masyarakat, dengan menolaknya sejak awal.
Sebagai langkah antisipasi, berikut ini adalah berbagai modus yang kerap digunakan oleh pelaku praktik soceng, di antaranya
1. Undangan Pernikahan Palsu Berbentuk File APK
Modus penipuan ini terjadi melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA). Melalui aplikasi yang tidek resmi atau bodong tersebut, membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS.
Kejahatan pun terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui sms. Alhasil, transaksi di internet banking dapat berjalan dengan sukses.
2. Iklan Palsu di Media Sosial
Modus ini berupa akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan BRI. Akun tersebut membagikan iklan dengan ciri-ciri seperti, nama akun tidak lazim dan tidak centang biru, tampilan visual tidak kredibel, mulai dari kualitas gambar buruk, penulisan tidak profesional, serta link bio mencurigakan, dan jika meng-klik link tercantum akan diarahkan untuk mendaftar serta mengisi nomor kartu, PIN, dan OTP.
3. Link Modus Perubahan Tarif
Layaknya modus file APK, penipuan jenis ini juga menggunakan platform WhatsApp (WA). Bedanya, file yang dikirimkan berupa pengumuman/pemberitahuan agar nasabah melakukan perubahan tarif. Biasanya, dalam pengumuman tersebut berisi ancaman yang membuat takut nasabah.
4. File foto Berbentuk Apk Bodong
File bodong serupa layaknya modus undangan pernikahan, namun kali ini berbentuk image atau gambar yang berupa file apk. Biasanya pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket dan seakan-akan mengabari kondisi paket dapat terlihat setelah meng-klik foto tersebut.
(TSA)