Perbankan AS Bergejolak, Gedung Putih Salahkan Kebijakan The Fed
Ekonom Gedung Putih Heather Boushey mengatakan kenaikan suku bunga Federal Reserve berdampak negatif terhadap sektor perbankan Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Ekonom Gedung Putih Heather Boushey mengatakan kenaikan suku bunga Federal Reserve berdampak negatif terhadap sektor perbankan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters pada Rabu (3/5/2023), anggota Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih tersebut mendesak Partai Republik segera menaikkan plafon utang Pemerintah AS.
Boushey memperingatkan Partai Republik tidak bermain-main dengan ekonomi AS. Kondisi ekonomi akan makin buruk jika AS mengalami gagal bayar utang.
"The Fed menaikkan suku bunga dengan harapan mengurangi inflasi. Hal itu berdampak negatif pada sektor perbankan. Mengapa (Partai Republik) ingin memperburuk situasi?" kata Boushey.
“Ekonomi AS masih kuat. Kami tidak ingin mendorongnya keluar jalur,” lanjut pejabat Gedung Putih itu.
Boushey mengatakan Kongres dapat dengan mudah menghilangkan risiko gagal bayar dengan menaikkan plafon utang, sementara masalah suku bunga dan dampaknya terhadap aset bank adalah pertanyaan yang jauh lebih rumit yang tidak dapat diselesaikan oleh satu entitas pun.
Hari ini, pejabat The Fed berkumpul untuk menentukan kebijakan terbarunya. Bank Sentral AS tersebut diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga dana federal sebesar 25 basis.
Baru-baru ini, First Republic Bank diselamatkan JPMorgan setelah mengalami kesulitan keuangan. Pada Maret, regulator AS menutup Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Sementara itu, Partai Republik dan Gedung Putih hingga saat ini belum sepakat menaikkan batas utang pemerintah. Partai Republik meminta kenaikan pagu utang dibarengi dengan pemangkasan anggaran besar-besaran.
Menteri Keuangan Janet Yellen mengungkapkan AS bisa mengalami gagal bayar utang atau default pada 1 Juni jika plafon utan tidak segera dinaikkan atau ditangguhkan. Presiden Joe Biden berencana membahas isu tersebut dengan pemimpin parlemen pada 9 Mei. (WHY)